Mantap, Gemar Sadur Pacitan Raih Penghargaan Top 30 Kovablik Jatim

oleh -4 Dilihat
Penyerahan penghargaan Kovablik. (Foto: Humas Pemkab Pacitan)

Pacitanku.com, PACITAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan kembali menorehkan tinta emas di kancah Jawa Timur. Kini, Pemkab Pacitan menembus Top 30 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Bidang Kesehatan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur.

Melalui inovasi Gerakan Masyarakat Sadar Surveilans (Gemar Sadur), merupakan inovasi antisipasi DBD dan leptospirosis, yang dilakukan oleh masyarakat Desa Gondosari, Punung.

Inovasi ini dilaksanakan Puskesmas Gondosari yang pernah kewalahan karena tingginya angka kematian yang menyentuh angka 66 persen akibat Leptospirosis, sedang DBD pernah menyentuh angka 105 kasus pada satu kejadian.

Penghargaan diserahkan gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kepada kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan bupati/wali kota di The Singhasari Resort, Kota Batu, Jumat (13/11/2020) dan diterima oleh Bupati Indartato.

Dalam sambutannya, Khofifah juga menyampaikan bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas serta memberikan pelayanan publik yang mudah, murah dan cepat maka birokrasi dituntut untuk lebih kreatif dan selalu berinovasi guna meningkatkan kualitas pelayanannya.

Karena itu, untuk mendorong penciptaan inovasi dan menumbuhkan suasana kompetitif antar daerah/instansi, maka Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengadakan Kovablik.  

“Kompetisi ini untuk menjaring inovasi pelayanan publik baik dari perangkat daerah provinsi maupun dari kabupaten/kota, menggunakan inovasi pelayanan publik yang terpilih sebagai sumber transfer pengetahuan/replikasi inovasi pelayanan publik, serta memberikan manfaat dalam mendorong dan mempercepat pencapaian program pemerintah melalui one agency one innovation,” jelasnya dikutip dari laman Pemprov Jatim.

Inovasi Gemar Sadur ini berhasil pada dua kasus penyakit yang sempat terjadi, kini angka DBD hanya dilaporkan sebanyak 39 kasus, sedang Leptospirosis hanya 5 persen.

Beberapa waktu lalu Kepala Puskesmas Gondosari dr. Johan Tri Putranto mengatakan inovasi ini yang disepakati berbagai pihak utamanya adalah pemdes. Dimulai sosialisasi, pembentukan kader, pengamatan, pelaporan, verifikasi oleh kader yang kemudian ditindaklanjuti oleh tim puskesmas, yang kemudian dievaluasi.