Indartato: Gubernur Jatim Beri Petunjuk Antisipasi Terkait Potensi Tsunami

oleh -0 Dilihat
Indartato saat ditemui media di Pendopo Pacitan, Jumat (25/9/2020). (Foto: Sulthan Salahuddin/Pacitanku.com)

Pacitanku.com, PACITAN – Baru-baru ini, publik dihebohkan dengan hasil riset Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait gempa dan tsunami.

Dalam riset tersebut, potensi Tsunami diperkirakan terjadi di sepanjang pantai selatan Jawa Barat dan Jawa Timur.

Riset ITB juga menjelaskan tinggi tsunami dapat mencapai 20 meter di pantai selatan Jawa Barat dan 12 meter di selatan Jawa Timur, dengan tinggi maksimum rata-rata 4,5 meter di sepanjang pantai selatan Jawa jika terjadi secara bersamaan.

Terkait hal itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelar pertemuan dengan Kepala Daerah di Jatim yang wilayahnya disebut berpotensi terjadi Tsunami, salah satunya Pacitan.

Pertemuan yang dilakukan melalui video conference tersebut dilakukan pada Selasa (29/9/2020) sore.

Bupati Pacitan, Indartato saat ditemui awak media usai pengukuhan pengurus Karang Taruna (Katar) Pacitan pada Rabu (30/9/2020) membenarkan adanya pertemuan tersebut.

“Ya betul (video conference dengan Gubernur, red), jadi hasilnya, bahwa beliau memberikan petunjuk, mengantisipasi supaya seandainya terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, kita sudah persiapkan,”kata Indartato.

Sehingga, kata Indartato, di Pacitan melakukan dua Langkah untuk mengantisipasi potensi tsunami yang menjadi kajian dari ITB tersebut.

“Oleh karena itulah langkah di Pacitan ada dua langkah, struktural dan non struktural, kaitannya dengan struktural ini semua potensi, semua yang harus kita sediakan, peringatan-peringatan dini harus kita sediakan bersama,”jelas Indartato.

Yang kedua, kata Indartato, adalah sosialisasi termasuk membentuk kampung tangguh bencana di Pacitan.

“Supaya ini betul-betul dilaksanakan, sehingga seandainya jika terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, ini kita sudah siap siaga, termasuk didalamnya peringatan dari BPBD ada 20-20-20, 20 detik seandainya terjadi gempa kita harus waspada, lha waspada ini selama 20 menit harus lari ke tempat yang lebih tinggi yang ketinggiannya 20 meter,”pungkasnya.

Pewarta: Sulthan Salahuddin
Editor: Dwi Purnawan