Pacitanku.com, PACITAN – Kemiskinan masih menjadi isu seksi yang diusung bakal calon Bupati Pacitan, Profesor Sudijono Sastroatmodjo. Mantan rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) ini bakal memboyong program pro rakyat, utamanya terkait upayanya dalam mengurangi atau menurunkan angka kemiskinan di kawasan pesisir.
Meski diakuinya, selama satu dekade dibawah duet kepemimpinan Bupati Indartato dan Wabup Yudi Sumbogo, angka kemiskinan di Pacitan, terus mengalami penurunan. Yang semula masih bertengger di angka 15 persen, saat ini turun menjadi 13 persen. Capaian tersebut melampaui perangkaan RPJMD yang ditargetkan sebesar 14 persen.
Bagi dia, filosofi memakan “bubur panas” masih dijadikan strategi dalam pengembangan sayap dukungan.
“Memakan bubur panas itu harus dari pinggir dulu. Setelah pinggir selesai, pasti bagian tengah sudah dingin. Sehingga sangat mudah untuk ‘disantap’,” kata Ediyanto, salah seorang tim relawan pemenangan Prof Sudijono, memberikan analogi, Kamis (30/7/2020).
Karena itu, lanjut dia, Prof Sudijono akan lebih terkonsentrasi terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat pinggiran. Utamanya para nelayan yang setiap hari harus bergelut dengan ganasnya lautan.
“Mereka harus punya alat dan peralatan. Bagaimana mereka bisa dikatakan nelayan, namun tak punya alat dan peralatan. Disinilah, kami akan fokus memboyong program seandainya nanti bisa lolos terpilih sebagai Bupati Pacitan,” jelasnya.
Mantan kepala sekolah salah satu SMPN favorit di Pacitan ini mengatakan, masyarakat Pacitan bisa dibilang banyak bergantung hidup dari sektor agraris atau pertanian.
Meski secara geografis kawasan Pacitan ini bergunung dan berbukit, namun fakta yang ada pendapatan daerah regional bruto (PDRB) lebih ditopang dari sektor pertanian.
“Karena itulah, mereka juga harus bisa berdaya sebagai petani. Mereka harus memiliki lahan garapan serta alat dan peralatan,” bebernya.
Sementara sektor wisata, juga tak bisa disepelekan. Sebab Pacitan selama ini memiliki potensi pariwisata yang sangat indah kalau benar-benar dikelola dengan kemampuan maksimal.
“Sektor ini juga akan bisa menjadi penyumbang PDRB apabila dikelola lebih maksimal, akan ada multi player effect, terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat,”pungkasnya.
Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan