AMM Pacitan Tolak RUU HIP, Karena Telah Dianggap Mendegradasi Eksistensi Pancasila

oleh -0 Dilihat
Konferensi pers AMM Pacitan pada sabtu (11/7/2020) di Pacitan. (Foto: Istimewa)

Pacitanku.com, PACITAN – Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Kabupaten Pacitan menyuarakan penolakan terhadap rancangan undang-undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP). Penolakan tersebut disampaikan dalam konferensi pers yang digelar pada sabtu (11/7/2020) di Gedung Dakwah Muhammadiyah, jalan HOS Cokroaminoto nomor 15 Pacitan.

Ketua Umum Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Hadi Sovi’in saat membacakan pernyataan sikapnya mengatakan, AMM mendukung penuh dan mengawal maklumat PP Muhammadiyah terkait RUU HIP.

Hadi juga menuntut kepada Pemerintah RI dan DPR RI agar pembahasan RUU HIP dihentikan, serta tidak diganti dengan nama apapun, karena RUU tersebut telah mendistorsi substansi  nilai-nilai Pancasila, RUU HIP justru mendegradasi eksistensi Pancasila itu sendiri.

“Memeras Pancasila menjadi Trisila lalu menjadi Ekasila adalah nyata-nyata merupakan upaya pengaburan dan penyimpangan makna dari Pancasila itu sendiri, secara tidak langsung hal tersebut telah menyingkirkan peran agama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, seperti melumpuhkan keberadaan Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa,”jelas Hadi, dalam siaran pers yang diterima Pacitanku.com, Sabtu (11/7/2020).

Selain itu, Hadi juga meminta kepada pemerintah untuk berkomitmen menerapkan prinsip-prinsip Pancasila dalam pengelolaan negara.

Tak hanya itu, AMM juga meminta mengusut tuntas sesuai hukum yang berlaku kepada pihak-pihak yang terlibat sebagai inisiator RUU HIP, karena RUU HIP merupakan upaya mengubah dasar negara Kesatuan republik Indonesia.

Hadi juga berharap Pemerintah RI dan DPR untuk lebih sensitif agar tidak membuat hal – hal yang dapat menimbulkan kontroversi ditengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Sedianya kami sudah merencanakan untuk gerakan aksi masa, sudah kami rencanakan sejak akhir juni kemarin, namun karena terganjal perbup yang dirilis per 1 Juli kemarin, sehingga kami putuskan cukup pada tahap Konferensi pers saja,”pungkas orang nomor satu di Pemuda muhammadiyah pacitan tersebut.

Senada dengan Hadi, anggota lain, Rudy menimpali bahwa gerakan penolakan ini akan terus di dengungkan sampai RUU tersebut betul-betul dicabut atau dihentikan.

“Kami akan terus mencermati pergerakan RUU HIP ini, karena RUU HIP ini mengancam persatuan bangsa dan merupakan entry point bangkitnya ideologi komunis di Indonesia, ini hanya pengulangan sejarah saja, ada pihak-pihak yang berusaha “mengawinkan” nasionalis komunis dan agama sebagaimana Nasakom zaman orde lama, tegas kami tolak dan kami lawan,”tegasnya.

Aksi Konferensi pers ini di ikuti oleh Pemuda Muhammadiyah, IMM, IPM, KOKAM, Tapak Suci, Hizbul Wathan (HW) dan Nasyiatul Aisyiyah (NA).

Editor: Dwi Purnawan