Satgas COVID-19 Pacitan Terus Imbau Warga Tetap di Rumah Saja, Jangan Keluar Jika tak Ada Kepentingan Sangat Urgent

oleh -0 Dilihat
Juru Bicara Satgas COVID-19 Pacitan Rachmad Dwiyanto. (Foto: Yuniardi Sutondo)

Pacitanku.com, PACITAN– Tinggal dirumah, memang salah satu solusi untuk mencegah penularan coronavirus disease 2019 (COVID-19). Akan tetapi tak selamanya tinggal dirumah akan bisa terhindar 100 persen dari serangan Virus SARS-CoV-2.

Juru bicara percepatan penanganan COVID-19 Pacitan, Rachmad Dwiyanto mengatakan, pemerintah terus mengimbau agar masyarakat tetap tinggal dirumah. Jangan keluar, kalau tidak ada kepentingan yang sangat urgent.

“Itu salah satu upaya untuk meminimalisir serangan COVID-19,” kata Rachmad, Senin (6/4/2020).

Meski begitu, tinggal dirumah memang bukan jaminan sepenuhnya seseorang bisa terhindar dari Virus SARS-CoV-2 tersebut.

“Anda juga harus berhati-hati dengan tiga hal ini meskipun anda tak pernah keluar dari rumah. Ternyata virus corona bisa dibawa melalui 3 hal. Yakni barang yang diterima secara online, uang cash, dan kehadiran keluarga lain,” jelas Rachmad.

Tak hanya itu, jaga jarak aman (physical distancing) juga jangan sampai terlena.

Physical Distancing, jaga jarak aman 1-2 meter, itu mutlak harus terus dijaga. Kemudian beretika ketika bersin batuk menggunakan lengan bagian atas atau pakai tisu lalu buang. Dan jangan lupa selalu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir,” tegasnya.

Sementara itu perlu diketahui, WHO merilis gejala paling umum muncul pada penderita virus corona adalah batuk, suhu tinggi mencapai 38 derajat celcius disertai sesak napas.

Kemudian beberapa pasien mungkin juga mengalami sakit dan nyeri hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare. Namun gejala-gejala tersebut biasanya terjadi secara bertahap.

Bisa saja orang yang terkena infeksi justru tidak menunjukkan gejala sama sekali.

Menurut WHO, sekitar satu juta orang setiap enam yang mengidap COVID-19 parah mengalami kesulitan bernapas.

Orang-orang lansia yang memiliki penyakit medis lain seperti penyakit jantung, diabetes, darah tinggi lebih berisiko tinggi ketika ternfeksi virus ini.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan

No More Posts Available.

No more pages to load.