BPBD: Kematian Ternak di Kebonagung Akibat Serangan Hewan Buas

oleh -4 Dilihat
Hewan ternak warga mati. (Foto: Samsuri Srengit/Istimewa)

Pacitanku.com, PACITAN – Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan, Didik Alih Wibowo, memastikan keresahan warga Kecamatan Kebonagung yang ternak piaraannya banyak yang mati, sebagai akibat serangan hewan buas.

Namun begitu, ia belum bisa memastikan hewan buas dimaksud apakah anjing, serigala atau harimau.

“Yang jelas itu serangan binatang buas. Kami langsung kerahkan personil ke lokasi kejadian guna melakukan penyelidikan. Walhasil, hampir bisa dipastikan hewan ternak yang mati itu karena serangan binatang buas. Tapi apakah itu anjing, serigala atau harimau, saat ini masih dalam penyelidikan,” kata Didik Alih, disela-sela kegiatan rapat dinas di ruang rapat Bupati Pacitan, Rabu (22/1/2020).

Didik berharap, masyarakat jangan mengumbar spekulasi berlebih terkait kejadian tersebut. Apalagi dikait-kaitkan dengan kemunculan vampir atau perilaku manusia yang menyimpang.

“Kami imbau masyarakat tetap tenang. Kasus tersebut tengah kami selidiki dengan pihak berwajib. Meski sementara waktu kita berkesimpulan, kejadian itu merupakan serangan binatang buas,” jelas Didik.

Sebagaimana diketahui, belakangan muncul kabar yang tersiar di beberapa jejaring media sosial adanya tujuh serigala pemburu domba di beberapa desa di Kecamatan Kebonagung.

Diinformasikan, kasus tersebut sudah merambah ke Dusun Crabak, Desa Purwoasri, Kecamatan Kebonagung. Ternak milik Kino alias Siwon, tiba-tiba mati dan meninggalkan luka di lehernya.

Menurut keterangan sejumlah warga yang disampaikan melalui jejaring grup aplikasi chating WhatsApp, hewan yang diduga serigala itu berasal dari Desa Mantren dan menyerang beberapa ternak di Desa Klesem dan Kalipelus.

“Hewan aneh tersebut menyerupai serigala berjumlah 7 ekor. Dan yang satu ekor lebih besar dari enam lainnya. Sepintas menyerupai harimau, ketika itu di ketahui saat hewan aneh tersebut memangsa 4 kambing milik warga Desa Kalipelus,” ujar Rian salah seorang warga meneruskan informasi dari grup chatting WhatsApp.

Dia menuturkan, hewan aneh tersebut masuk kandang melalui atap. Namun ada juga yang menginformasikan, kalau hewan tersebut mengenakan celana pendek warna hitam.

“Inti dari pesan yang saya sampaikan ini, kita tak usah multi tafsir dan mengkaitkan dengan sesuatu hal yang tidak pantas. Yang terpenting kita waspada dan tingkatkan sistem keamanan, serta berdoa yang terbaik. Semoga daerah kita selamat dan aman dari serangan 7 serigala itu,”katanya.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Penyunting: Dwi Purnawan