Saat Seni Kethek Ogleng Pacitan Mulai Masuk ke Dunia Pendidikan

oleh -2 Dilihat
KETHEK OGLENG MASUK SEKOLAH. Siswa SDN Gondang 1 saat melihat penampilan tari Kethek Ogleng ditampilkan. (Foto: Dok Sanggar Condro Wanoro)

Pacitanku.com, NAWANGAN – Harapan pecinta, pemerhati dan pegiat seni budaya Kethek Ogleng Pacitan agar kesenian tersebut semakin lestari mendekati kenyataan. Salah satunya adalah saat seni budaya asli Desa Tokawi, Kecamatan Nawangan ini mulai masuk ke dunia Pendidikan Dasar.

Ketua sanggar Seni kethek Ogleng Condro Wanoro, Sukisno, saat berbincang dengan Pacitanku.com pada Kamis (20/9/2018) mengatakan kelestarian Kethek Ogleng mendapakan angin segar, utamanya di Kecamatan Nawangan.

Baca juga: Kethek Ogleng Diharapkan Lebih Dikenal Sebagai Budaya Asli Indonesia

Sukisno menceritakan, saat dirinya sarasehan dengan jajaran Kepala TK dan SD se-Kecamatan Nawangan, pada Selasa (10/9/2018) lalu, menyebutkan Kethek Ogleng akan masuk menjadi pelajaran ekstra kurikuler wajib.

“Seni Kethek Ogleng akan di masukkan pelajaran ekstra wajib di semua sekolah SD se Kecamatan Nawangan,”kata dia.

Sebagai awalan, kata Sukisno, SDN Gondang 1 Kecamatan Nawangan akan menjadikan seni yang diciptakan oleh Sutiman tersebut ekstra wajib. “Dan yang sudah mengawali pembinaan Ekstra SDN Gondang 1, rutin setiap hari Kamis, ini hasil kesepakatan sementara,”tandas dia.

Baca juga: Pengasuh Sanggar Condro Wanoro Dokumentasikan Seni Kethek Ogleng Pacitan Dalam Sebuah Buku

Sebagaimana diketahui, sejarah adanya kethek ogleng di Tokawi berawal dari sosok bernama Sutiman. Sutiman menciptakan seni Kethek Ogleng tersebut sudah ada sejak tahun 1963.

Saat itu, Sutiman yang berprofesi sebagai petani berhasil menciptakan gerak tari Kethek Ogleng saat masih berusia 18 tahun.

Penamaan Kethek Ogleng diambil dari nama binatang yaitu kera dalam bahasa jawa, sementara ogleng berasal dari bunyi gamelan yang berbunyi gleng-gleng.

Tari Kethek Ogleng pertama kali ada di tempat orang punya hajat perkawinan tepatnya akhir tahun 1963, adapun entas tersebut terlaksana atas permintaan Kepala Desa Tokawi pada waktu itu Haryo Prawiro.

Sejarah Kethek Ogleng terus diakui, seperti pada akhir tahun 1964, Dinas Pendidikan atas persetujuan Bupati RS Tedjo Sumarto, meminta Sutiman agar tari Kethek Ogleng menggunakan cerita rakyat Panji Asmorobangun.

Baca juga: Inspirasi dari Seni Tari Kethek Ogleng dari Tokawi

Perkembangan tari Kethek Ogleng sendiri juga sudah diakui oleh Pemkab. Terbukti beberapa tahun silam seni tari Kethek Ogleng dimodifikasi dalam seni tari kontemporer yang mengadopsi cerita Kethek Ogleng dengan tajuk Pacitan Bumi Kaloka.

Tarian Pacitan Bumi Kaloka yang terinspirasi dari tari Kethek Ogleng sendiri sudah tampil beberapa kali di tingkat provinsi maupun nasional. (RAPP002)