Pemerintah Bangun Sabo Dam di Waduk Tukul

oleh -0 Dilihat
Indartato saat mendampingi Basuki Hadimuljono mengunjungi Waduk Tukul. (Foto: Dok Humas Pemkab Pacitan)

Pacitanku.com, ARJOSARI – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mengupayakan pembangunan Sabo dam untuk mencegah dan mengendalikan pendangkalan sungai akibat tanah longsor di kawasan pembangunan Waduk Tukul, di Desa Karanggede, Kecamatan Arjosari.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono ketika mengunjungi proyek tersebut, Jum’at (30/3/2018) mengatakan bahwa progres pembangunannya telah mencapai 64 persen dengan jadwal normal.

Catatan sesuai jadwal normal sendiri disampaikan menteri dengan mempertimbangkan berbagai hal. Salah satunya dan patut diwaspadai selama proses pembangunan waduk adalah tanah longsor.

Karenanya, pekan depan pihak kementerian akan mengirimkan para ahli yang berkompeten dalam hal pengendalian dan pencegahan bencana alam yang satu itu.

Terkait longsoran dari Bukit Parangan yang materialnya memenuhi aliran sungai Brongkah dan memicu banjir setiap kali musim penghujan, pihak kementerian akan membangun sejumlah sabo dam.

Tujuannya agar material longsoran dapat tersaring. Sehingga tidak memenuhi dan memicu pendangkalan aliran sungai. Teknik ini pernah diterapkan pada sungai yang dilalui pasir vulkanis Gunung Merapi, Yogyakarta.

“Kita akan segera desain itu (sabo dam) dan kita punya ahlinya. Supaya tidak membikin dangkal sungai. Kita coba (pelaksanaannya,Red) tahun ini. Kalau ada sisa tender tahun 2018. Karena yang dibangun tidak hanya satu,”katanya lagi.

Waduk Tukul sendiri mulai dikerjakan tahun 2015 dari kontrak pada tahun 2014. Kapasitasnya mencapai sembilan juta meter kubik. Air bendungan digunakan untuk irigasi, sumber air baku, dan upaya pengendalian banjir. Karena sungai yang dibendung merupakan anak Sungai Grindulu.

Pada kesempatan itu, Bupati Pacitan Indartato juga menyampaikan bahwa pemkab mengusulkan pembangunan waduk serupa berlokasi di Dusun Wadah, Desa Klepu, Sudimoro.

Usulan tersebut disampaikan kepada pihak kementerian setelah masyarakat setempat mau menerima keberadaan bendungan. Karena sebelumnya warga sempat melakukan penolakan. “Fungsinya sama dengan waduk Tukul,” terangnya.

Selain mendatangi proyek waduk Tukul, Menteri PUPR juga menyempatkan diri meninjau akses jalan menuju pelabuhan niaga dari ruas Jalan lintas Selatan (JLS). (Humas Pemkab/RAPP002)