BPBD Jatim: 382 Kejadian Bencana Alam Selama 2017, Pacitan-Sidoarjo Terparah

oleh -1 Dilihat
Kondisi pantauan banjir Pacitan dengan citra udara pada Rabu (29/11/2017). (Foto: Gilang Aryo)

Pacitanku.com, SURABAYA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur menyebut sepanjang 2017 terjadi 382 bencana alam di 38 kabupaten/kota di Jatim. Kabupaten Pacitan dan Sidoarjo merupakan wilayah terparah yang mengalami bencana.

Kepala Pelaksana BPBD Jatim Sudarmawan kepada wartawan di Surabaya, Senin (1/1/2018) mengatakan, di Pacitan adalah bencana banjir dan longsor. 

Untuk bencana banjir yang terparah terjadi di empat kecamatan di Kabupaten Pacitan. Ketinggian rata-rata 50-100 sentimeter. Yakni di Kabupaten Pacitan. Antara lain, Kecamatan Pacitan, Kebonagung, Arjosari dan Ngadirejo. Kondisi tersebut membuat sekitar 16.953 warga setempat mengungsi. Bencana longsor juga terjadi di beberapa wilayah di Pacitan. 

“Antara lain di jalan di Kecamatan Arjosari dan di Desa Mentoro, Kecamatan Pacitan,” jelasnya.

Longsor juga terjadi di pemukiman warga di wilayah Desa Karanganyar dan Desa Karangnongko, Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan. Bencana di Pacitan ini telah menewaskan 25 orang dan meninggalkan kerugian sebesar Rp600 miliar. 

“Terkait data detailnya untuk bencana di Pacitan masih terus dilakukan pendataan. Ini karena bencana tersebut cakupannya luas dibanding daerah lainnya,” tandas Sudarmawan.

Ada sebanyak 89 sekolah yang mengalami kerusakan. Dari jumlah itu, sebanyak 68 rusak berat dan 21 rusak sedang. Kemudian jalan rusak dengan panjang sekitar 19 kilometer di 78 ruas.  Sementara jembatan yang rusak, termasuk jembatan gantung yang putus atau rusak berat tercatat sebanyak 21 unit/titik, tanggul di 23 titik dengan panjang 462 meter.

Luas areal pertanian yang rusak akibat banjir longsor yang terjadi pada Senin (27/11/2017) hingga Selasa (28/11/2017) itu mencapai 1.285 hektare, ternak hilang sapi 117 ekor, kambing 1.583 ekor. Sedangkan rumah rusak, data sementara tercatat sebanyak 4.609 rumah. Rinciannya, rusak berat 1.716 unit. 

Dia menyebutkan bahwa di Sidoarjo bencana angin puting beliung. Kemudian ada sebanyak 141 titik banjir.  Sedangkan kejadian angin puting beliung terdapat 35 kejadian. Diantaranya, di Kabupaten Malang, Sumenep, Situbondo, Nganjuk, Jember, Sidoarjo. Masing-masing daerah, mengalami tiga kali kejadian. 

“Bencana di Sidoarjo, angin puting beliung juga parah. Angin puting beliung ini menyerang  Desa Tambakrejo, Desa Tambak Sawah, dan Desa Tambak Sumur di Kecamatan Waru. Akibatnya, 902 bangunan rusak,” pungkasnya. (RAPP002)