Sopir Bus Mudik Lebaran di Pacitan Wajib Tes Urine

oleh -0 Dilihat
Ilustrasi tes urine. (Foto: Antara)
Ilustrasi tes urine. (Foto: Antara)

Pacitanku.com, PACITAN – Keselamatan penumpang jadi prioritas utama bagi sopir bus. Lantaran itulah, kondisi kesehatan pengemudi angkutan masal itu harus benar – benar prima. Terlebih saat musim mudik lebaran seperti saat ini.

Karena itu, Satuan Pelaksana (Satlak) Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), Polres Pacitan, dan Dishub, menggelar sidak di Terminal Pacitan Kamis (22/6) lalu.

Seluruh sopir bus di terminal diharuskan mengikuti tes urine. Tidak hanya itu, armada bus juga dicek secara detil. ‘’Penting menjamin para sopir bus ini terbebas dari narkoba saat mengantar masyarakat mudik,’’ ujar Wakil Ketua Satlak P4GN, Suharyanto, dikutip Radar Madiun.

Sebanyak 16 sopir bus di Terminal Pacitan mengikuti tes urine. Hasil sementara, belum ditemukan sopir bus yang kedapatan mengonsumsi narkotika.




Namun demikian, sample urin para sopir bus itu masih akan diteliti lebih lanjut di labotarium, untuk memastikan apakah ada sopir bus yang ‘’nakal’’ mengonsumsi narkoba atau zat adiktif berbahaya lainnya saat bekerja. ‘’Jangan sampai ada (sopir yang mengonsumsi narkotika). Sebab itu bisa fatal akibatnya,’’ sebutnya.

Selain kondisi fisik sopir, kesiapan armada bus juga dicek. Hasilnya, ternyata masih ada beberapa armada bus yang melanggar aturan kelaikan jalan.

Kasatlantas Polres Pacitan, AKP Hendrix Kusuma Wardhana menyebut, beberapa temuan penting kemarin diantaranya kondisi lampu yang tidak begitu terang. Seolah, hanya menggugurkan persyaratan bahwa lampu bus dalam kondisi menyala. ‘’Walaupun menyala, tetapi jika tidak terang ya sama saja berbahaya,’’ ujarnya.

Selain itu, polisi juga menemukan adanya armada bus yang ban depannya merupakan ban vulkanisir. Sesuai aturan, kecuali ban belakang, bus dilarang menggunakan ban vulkanisir.

Selain temuan pelanggaran fisik, polisi tidak menemukan pelanggaran pada kelengkapan surat-surat berkendara. Tidak ada armada bus yang sampai mati uji kir, atau sopir bus yang tidak membawa SIM. ‘’Beberapa temuan itu menjadi bahan teguran bagi operator armada bus. Kami meminta untuk secepatnya diganti,’’ tegasnya.