Waspadai Titik-titik Rawan Pada Mudik Lebaran 2017 di Pacitan

oleh -1 Dilihat
Polres Pacitan memasang papan imbauan di jalur proyek di Gemaharjo. (Foto: Dikyasa Res Pacitan/FB)
Polres Pacitan memasang papan imbauan di jalur proyek di Gemaharjo, belum lama ini. (Foto: Dikyasa Res Pacitan/FB)

Pacitanku.com, PACITAN – Jelang Lebaran, para pemudik dari luar kota yang hendak pulang kampung ke Pacitan harus mewaspadai beberapa titik rawan mudik Lebaran pada tahun ini. Meski Pacitan sendiri bukan jalur utama mudik, namun Pacitan menjadi tujuan mudik, sehingga tetap menjadi perhatian bagi para pemudik. Adapun, titik rawan tersebut terbagi menjadi titik macet, rawan bencana dan rawan kecelakaan lalu lintas di Pacitan.

Titik rawan longsor seperti di jalur Pacitan-Ponorogo, kemudian di ruas jalan alternatif Pacitan-Wonogiri. Kemudian jalan utama Pacitan-Trenggalek. Pemerintah sendiri akan menempatkan alat berat di titik rawan longsor supaya mempercepat proses evakuasi jika longsor terjadi.  

Dari penelusuran Pacitanku.com, setidaknya ada delapan titik di Pacitan yang merupakan titik rawan mudik Lebaran 2017.

1. Jalur Dondong, Gemaharjo, Tegalombo

Bupati Indartato meninjau lokasi pembangunan jalan di gemaharjo beberapa waktu lalu. (Foto: Humas)

Jalur utama Pacitan-Ponorogo ini masuk titik rawan mudik karena menjadi salah satu titik rawan kemacetan. Titik rawan kemacetan di jalur ini diakibatkan karena amblasnya jalan yang terletak di Desa Gemaharjo, Kecamatan Tegalombo ini. Saat ini, Pemprov Jatim sudah membangun jalan baru dengan lokasi tak jauh dari titik amblas. Menurut Hendrix Kusuma Wardhana, Kasat Lantas Polres Pacitan, pengguna jalan diminta untuk memperhatikan rambu peringatan yang terpasang di sejumlah titik ruas jalan, sebagai petunjuk perjalanan bagi pemudik.




Sementara, Bupati Pacitan Drs H Indartato MM usai menggelar rapat koordinasi lintas sektoral dalam menghadapi mudik Lebaran 1438 H, Kamis (8/6/2017) di Pacitan mengatakan bahwa pihaknya akan terus mempersiapkan arus mudik lebaran agar masyarakat Pacitan yang berada di perantauan bisa mudik dengan nyaman.

“Fokus utama dalam persiapan arus mudik lebaran ini adalah peningkatan jalan yang dilalui pemudik sehingga dapat membantu memperlancar arus mudik tahun ini, salah satunya jalur Ponorogo-Pacitan, di Dusun Dondong, Desa Gemaharjo Kecamatan Tegalombo yang diharapkan sudah dapat digunakan  untuk arus mudik,”jelasnya.

Sebagai informasi, pekerjaan fisik jalan sepanjang sekitar 400 meter dengan lebar 7 meter ini diproyeksikan menghabiskan anggaran sebesar Rp 6 miliar, uang sebesar itu belum termasuk infrastruktur penerangan jalan umum. Dengan pembangunan ini, arus lalu lintas dari arah Pacitan ke Ponorogo, atau sebaliknya kembali normal tanpa ada batasan atau tonase kendaraan.

2. Desa Pucangombo, Tegalombo

Kendaraan melintas di tempat longsor Pucangombo, Tegalombo. (Foto : Aliqfiya/Pacitanku.com)
Kendaraan melintas di tempat longsor Plengkung, Pucangombo, Tegalombo beberapa waktu lalu. (Foto : Aliqfiya/Pacitanku.com)

Masih di Kecamatan Tegalombo, titik rawan mudik Lebaran 2017 di Pacitan adalah jalur tikungan Kalipego, Tegalombo dan sepanjang jalur Desa Pucangombo. Titik ini adalah titik bekas longsor yang terjadi pada tahun lalu. Meski jalan sudah mulus, namun pemudik wajib mewaspadai karena menjadi titik rawan kecelakaan lalu lintas. Kondisi jalan yang menanjak dan tikungan tajam menjadi ciri khas jalur ini, sehingga para pemudik mesti waspada saat melalui jalur ini.

Kondisi tanah labil dan tebing curam membuat potensi longsor di kawasan ini cukup besar, terutama saat hujan mengguyur wilayah setempat. Para pemudik yang hendak melintas dituntut untuk meningkatkan kewaspadaan. Karena selain rawan longsor, kawasan ini juga dipenuhi jalan menikung yang rawan kecelakaan.

3. Pasar Tumpah Tegalombo

Pasar Tumpah Tegalombo menjadi salah satu titik rawan mudik Lebaran. (Foto: Dok.Pacitanku)

Potensi jalur rawan mudik selanjutnya adalah adanya pasar tumpah di Desa/Kecamatan Tegalombo. Pasar wage ini dikenal ramai, apalagi menjelang Lebaran atau yang dikenal dengan Prepekan. Jika melalui jalur pasar ini saat prepekan pasar wage, dipastikan kemacetan panjang akan terjadi, dari 1 km sebelum pasar hingga 1 km setelah pasar. Sehingga para pemudik disarankan agak siang melewati jalur ini. Hal itu dikarenakan saat siang, pasar sudah mulai sepi.

4. Ngreco dan Kebondalem, Tegalombo

BATU BESAR. Bus sedang melewati area longsor di Tegalombo, Rabu (2/11/2016). (Foto: Hendry Sasmita/KLiC)

Selanjutnya, potensi rawan mudik di Pacitan lainnya berada di titik desa Ngreco dan Kebondalem, Kecamatan Tegalombo. Di sepanjang jalur ini, potensi bencana tanah longsor menjadi ancaman para pemudik mengingat sepanjang jalur merupakan jalur berbukit dengan intensitas kerawanan longsor cukup tinggi. Polisi sendiri sudah memberi papan peringatan titik rawan longsor di sepanjang lokasi tersebut.

5. Mangunharjo dan Gegeran, Arjosari

Badan Jalan Amblas akibat ablasi di Kedungbendo, Arjosari. (Foto : Dok.Pacitanku)
Badan Jalan Amblas akibat ablasi di Kedungbendo, Arjosari beberapa waktu lalu. (Foto : Dok.Pacitanku)

Sama dengan Nreco dan Kebondalem, daerah potensi longsor lainnya berada di sepanjang jalur Mangunharjo dan Gegeran di Kecamatan Arjosari. Potensi kerawanan di daerah ini adalah rawan kecelakaan dan rawan bencana longsor dan banjir. Polisi juga sudah memberi papan peringatan titik rawan longsor di sepanjang lokasi tersebut.

6. Jalur Arjosari-Nawangan-Wonogiri

BANYAK LUBANG: Selain sempit, jalan kabupaten Arjosari–Nawangan, Pacitan dipenuhi lubang serta bergelombang. (MUHAMMAD BUDI/RADAR PACITAN/JPG)

Di jalur yang menghubungkan Pacitan-Nawangan-Wonogiri ini merupakan jalur sempit yang memiliki intensitas kerawanan kecelakaan lalu lintas cukup tinggi. Selain rawan laka, jalur ini juga memiliki potensi bencana alam yang cukup tinggi karena berada di jalur berbukit. Kondisi jalan yang kurang bagus membuat pemudik harus mewaspadai ruas jalan ini.

7. Jalur Sedeng, Pacitan

Jalur tanjakan dan turunan di Sedeng, Pacitan. (Foto : Dok.Pacitanku)
Jalur tanjakan dan turunan di Sedeng, Pacitan. (Foto : Dok.Pacitanku)




Kemudian selanjutnya adalah jalan Pacitan-Ngadirejan (Sedeng) KM 4-8 Kecamatan Pringkuku. Jalur alternatif Pacitan-Pringkuku ini adalah salah satu jalur tengkorak di Pacitan, karena potensi kecelakaan lalu lintas yang sangat tinggi. Kondisi jalan yang menanjak, tikungan tajam dan jalur yang sempit membuat para pemudik harus ekstra hati-hati melewati jalur ini. Seringkali di jalu rini terjadi kecelakaan akibat jalan cukup curam.

8. Pasar Tumpah di Sejumlah Kecamatan

Kamera CCTV yang dipasang Dishub di Arjowinangun. (FOto: Dishub Pacitan)
Kamera CCTV yang dipasang Dishub di Arjowinangun. (FOto: Dishub Pacitan)

Di titik ini, kerawanan utama adalah potensi kemacetan yang terjadi akibat pasar tumpah di Pasar Arjowinangun. Dishub juga melakukan antisipasi terhadap keberadaan pasar tumpah yang kemungkinan terjadi di Arjowinangun di Kecamatan Pacitan, Pasar Ketrowonojoyo di Kecamatan Kebonagung, Pasar Tulakan di Kecamatan Tulakan, Pasar Kebondalem dan Desa Kebondalem  Kecamatan Tegalombo serta pasar Nawangan di Kecamatan Nawangan.

Kepala Dinas Perhubungan Wasi Prayitno mengatakan bahwa mengatur lalu lintas agar kondusif di sekitar pasar tumpah sangat sulit dilakukan. Terlebih ketika memasuki hari pasaran. Selain itu, menertibkan pedagang tidak bisa dilakukan dengan tindakan tegas melalui penertiban. “Karena geliat ekonomi warga selama bulan Ramadhan dan lebaran, dan kami akan terus berupaya agar saat arus lalu lintas mudik lebaran tetap lancar,” katanya.