Warga Terdampak Tanah Gerak Desa Gasang Layak Dapat Perhatian Lebih Lanjut

oleh -2 Dilihat
Jalur Ambles Ngile-Gasang
Jalur Ambles Ngile-Gasang

Pacitanku.com, PACITAN – Temuan tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait tanah gerak di Dusun Krajan, Desa Gasang, Kecamatan Tulakan, Pacitan mengagetkan bayak pihak. Tidak terkecuali pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan.

Selama ini perhatian seolah hanya tertuju pada tanah gerak di Dusun Sepring , Desa Bangunsari, Kecamatan Bandar. Temuan PVMBG di Desa Gasang mengalihkan perhatian tersebut.

Maklum, PVMBG mengungkap bahwa patahan di Dusun Krajan ternyata lebih luas (mencapai lima hektare). Atas kondisi tersebut, Bupati Pacitan, Indartato menegaskan warga terdampak tanah gerak itu layak mendapat perhatian lebih lanjut.‘’Tim akan segera merumuskan, apa yang harus kami bantu di Krajan, Gasang,’’ ujar Indartato, dikutip dari Jawapos, Rabu (31/5/2017).

Kendati bantuan yang diberikan tidak dalam jumlah besar, namun diharapkan, kehadiran pemerintah dapat segera dirasakan warga setempat. Menurut Indartato, bantuan yang akan diberikan kepada warga dusun Krajan nantinya sama seperti kepada korban bencana alam.‘’Minimal bisa meringankan beban mereka dahulu,’’ sebutnya.




Dikatakan, tidak menutup kemungkinan, bantuan juga bisa diberikan melalui program lain. Sebagai contoh, bantuan rumah tidak layak huni (RTLH). Saat ini, bantuan apa yang akan disalurkan kepada korban tanah gerak Gasang masih dalam pembahasan.

Indartato ingin agar bantuan yang diberikan terhadap warga Dusun Krajan nantinya tidak malah menjadi bumerang masalah bagi pemkab.‘’Harus dipelajari dulu. Bagaimana jika kami membantu nanti, jangan sampai kena masalah,’’ terang Indartato.

Di sisi lain, lima keluarga RT 3/2 Dusun Krajan, Desa Gasang, saat ini tengah membangun rumah baru. Kelima warga itu terdampak tanah gerak hingga terpaksa membongkar rumahnya. 

Ironisnya pembangunan rumah dengan model semi permanen berbahan kayu itu dibiayai dari kantong mereka sendiri. terkait lokasi permukiman baru, Kepala Dusun Krajan, Sunarno, mengatakan, warga bebas menentukan lokasi relokasi mereka. ‘’Asal tidak di dalam kawasan terdampak, terutama yang dekat retakan,’’ ujarnya.

Sejauh ini, yang belum melakukan relokasi hanya satu keluarga, yakni keluarga Nur Ichsan. Menurut penuturan Sunarno, keluarga yang Nur Ichsan belum memiliki rencana relokasi.

Satu keluarga tersebut, menjadi yang tersisa dari total 18 warga RT 3/2 di dusun Krajan. Total, ada sekitar 300 KK, atau sekitar 800 warga yang tinggal di dusun tersebut.

Namun, sebagian besar tinggal jauh dari titik pergerakan tanah. Terakhir, pendataan sudah dilakukan ke seluruh warga terdampak.‘’Karena itu laporan kami kemudian ditindaklanjuti dengan peninjauan lapangan minggu lalu (oleh PVMBG Bandung dan BPBD),’’ terangnya.

Sumber: Radar Madiun