Wabup Yudi Sumbogo Senang Jika Sragen United Jadi Bermain di Stadion Pacitan

oleh -0 Dilihat
Suasana laga Pacitan FC vs Persik Kediri. (Foto: Muhammad Toifur)
Suasana laga Pacitan FC vs Persik Kediri. (Foto: Muhammad Toifur)
Suasana laga Pacitan FC vs Persik Kediri. (Foto: Muhammad Toifur)
Suasana laga Pacitan FC vs Persik Kediri. (Foto: Muhammad Toifur)

Pacitanku.com, PACITAN – Wakil Bupati Pacitan Yudi Sumbogo mengaku senang seandainya klub Liga 2 Sragen United jadi bermain di Stadion Pacitan saat berkompetisi di Liga 2.

”Sebab, masyarakat di sini sangat membutuhkan hiburan. Kami juga punya fasilitas stadion yang sangat layak. Eman kalau fasilitas tersebut tidak bisa dimanfaatkan,” katanya, baru-baru ini.

Dia mengatakan bahwa meski belum ada pembicaraan dengan manajemen Sragen United, pihaknya sangat welcome kalau akhirnya Laksar Gajah Purba itu benar-benar berlabuh di Pacitan.

”Lagi pula, kalau ada tim sepak bola profesional di sini, secara otomatis, roda ekonomi di sekitar stadion akan jauh lebih semarak,” imbuh alumnus Universitas Islam Indonesia (UII) Jogjakarta itu.

Sebelumnya diberitakan bahwa Sragen United yang sebelumnya berkamuflase dari Laga FC berencana berganti nama dan berpindah markas ke luar Kota Sragen. Wacana yang berkembang, mereka akan hijrah ke Pacitan dan berganti nama menjadi Laga FC Pacitan.




Kondisi tim yang tidak stabil adalah salah satu penyebab mereka harus berganti nama dan markas tersebut. Apalagi, izin menggelar pertandingan kandang di Stadion Taruna Sragen kini sudah sulit didapat. Akibatnya, mereka harus rela menjalani laga home, saat menjamu Persiba Bantul, di Stadion Ketonggo, Ngawi, Senin (15/5).

Manajer Sragen United Anggun Mahardika menyatakan, meski masih rumor, wacana hengkangnya markas mereka ke Jawa Timur tersebut bisa saja mendekati kenyataan. Itu terjadi bila hasil kajian dan rapat manajemen memutuskan mengambil langkah tersebut.

Dia mengakui, masalah utama tak bisa menggunakan Stadion Taruna memang berada pada sisi infrastruktur. Kurang lengkapnya fasilitas stadion itu membuat panitia pelaksana (panpel) pertandingan mereka harus mendapat sanksi dari PT LIB (Liga Indonesia Baru) selaku operator kompetisi.

”Persoalan mendasar karena stadion kami belum layak. Mulai pagar penonton, ruang ganti pemain, ruang wasit, dan beberapa item lainnya. Itu yang mengakibatkan kami selalu pindah-pindah stadion,” jelasnya.

Namun demikian, wacana perubahan homeground Sragen United ke Pacitan tersebut langsung mendapat resistansi dari Laga FC, klub yang menjadi cikal bakal Sragen FC. Owner Laga FC Haruna Soemitro menyatakan bahwa manajemen Sragen United saat ini tidak bisa melakukan transaksi apa pun atas nama klub tersebut.

Haruna beralasan, manajemen Sragen United melakukan wanprestasi ketika membeli klub itu. ”Mereka sampai saat ini belum melakukan pembayaran apa pun kepada kami. Masalah ini sudah kami laporkan kepada PSSI,” ujar pria yang juga manajer Madura United FC tersebut.

Terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Sekjen PSSI Joko Driyono menegaskan bahwa PSSI tidak akan membenarkan klub mana pun untuk bertukar nama di saat kompetisi sudah berjalan. ”Kalau hanya berganti home base, mungkin bisa kami maklumi. Sebab, yang memutuskan adalah operator. Tapi, kalau berganti nama, sudah pasti kami tolak,” timpal Joko.

Sumber: Jawa Pos