Camat dan Lurah Diminta Turut Berperan Tekan Angka Kemiskinan

oleh -0 Dilihat

Pacitanku.com, TULUNGAGUNG – Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta kepada camat dan lurah beserta ibu PKK pedesaan di kabupaten kota agar turut serta mendukung program Pemprov Jatim dalam menekan angka kemiskinan. Ini karena, jajaran lurah dan camat merupakan orang yang berkenaan langsung dengan masyarakat bawah.

Demikian permintaan disampaikan Soekarwo pada Puncak Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XIV dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-45 Prov Jawa Timur tahun 2017 di GOR Lembu Peteng Tulungagung, Rabu (3/5) kemarin.

Dikatakan Pakde, di Jawa Timur ada tiga hal pokok yang menjadi permasalahan, yakni kemiskinan, pengangguran, dan pendidikan dengan kualitas yang kurang. Pemerintah provinsi telah menyiapkan banyak program dalam mengatasi tiga permasalahan tersebut. Namun demikian, program dapat berjalan dengan baik jika ada sinkronisasi hingga tingkat desa.

“Saya sangat berharap, provinsi, kabupaten kota hingga desa dapat sinkron dalam program, sehingga tiga masalah ini dapat kita atasi, dan Jawa Timur semakin maju dan sejahtera,” harapnya.

Menurut Pakde, angka kemiskinan di Jawa Timur selalu mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Tahun 2010 mencapai 16,8 persen, tahun 2016 telah berkurang menjadi 11,8 persen, dan ditargetkan pada tahun 2018 bisa menurunkan menjadi 10 persen. Artinya, saat ini masih ada 1,8 persen yang harus dientaskan.




“Yang 1,8 persen ini yang menjadi tanggung jawab kita bersama. Karena itu, peran Pak lurah, Pak camat, dan ibu ibu PKK nya menjadi sangat penting,” tambahnya.

Untuk mengurangi angka kemiskinan, utamanya di daerah pedesaan, Pakde Karwo memberi contoh. Yakni, berdayakan generasi muda desa untuk berkarya, tahan pisang jangan dijual dulu tapi olah dulu jadikan keripik pisang, nangka dijadikan keripik nangka, kentang diolah dulu agar menjadi keripik kentang.

“Untuk pemberdayaan untuk kelompok miskin. Kalau tidak, akan ada urban pemuda desa lari ke kota. Dengan model ini, maka masyarakat desa mempunyai nilai tambah. Kemiskinan berkurang dan pengangguran juga kecil, karena pemudanya diberdayakan. Kata kuncinya, orang tidak miskin kalau kesehatan dan pendidikan bagus,” pungkasnya. (RAPP002)