Warga Protes Proyek Pembangunan Jembatan Sirnoboyo yang Jadi Penyebab Banjir

oleh -1 Dilihat
Lingkungan Barehan digenangi air akibat banjir. (Foto: Sukoco)
Lingkungan Barehan digenangi air akibat banjir. (Foto: Sukoco)
Lingkungan Barehan digenangi air akibat banjir. (Foto: Sukoco)

Pacitanku.com, PACITAN – Proyek pembangunan Jembatan Sirnoboyo memicu keresahan warga. Warga Dusun Krajan, Desa Sirnoboyo, Kecamatan Pacitan menuding royek multiyears yang dikerjakan oleh PT Hutama Karya tersebut menjadi biang banjir di pemukiman mereka. Sebab, aliran air di Sungai Sirnoboyo meluber hingga ke permukiman warga ketika hujan deras turun karena tanggul sungai dibongkar oleh pelaksana proyek.

Puncak kekesalan warga diwujudkan dengan melakukan unjuk rasa dan memblokir aktivitas proyek pada Sabtu (17/9) malam lalu. Warga menuntut agar salah satu dari dua jembatan darurat yang digunakan sebagai akses jalan untuk dibongkar.

Sebab, keberadannya justru mengakibatkan penyempitan aliran sungai sehingga air kerap meluber ke rumah warga saat hujan turun. ‘’Kami menuntut ganti rugi dampak pembangunan jembatan segera direalisasi. Tanggul sungai juga kami minta dibangun lagi,’’ tegas Ketua RT 02 Dusun Krajan.

Disebutkan, setidaknya ada sekitar lima rumah warga yang dindingnya mengalami kerusakan akibat pembangunan Jembatan Sirnoboyo. Selain rumah miliknya, ada juga tempat tinggal milik Sukatno, Jumain, Agus Mulyatin, dan Sugito.

Kandang jamur milik Oki Permana juga sudah ambruk. Kondisi serupa juga dialami Suprayitno. Keramik lantai halaman depan rumah miliknya banyak yang terlepas. ‘’Dari hasil mediasi dengan warga, pihak kontaktor berjanji akan bertanggungjawab,’’ katanya.

Aksi warga tersebut, sebenarnya sempat diredam oleh Kepala Desa Sirnoboyo Arifin serta pihak Satpol PP yang datang ke lokasi kejadian sekitar pukul 19.00. Sayang upaya tersebut tak membuahkan hasil karena pada malam itu tidak ada satupun perwakilan dari PT Hutama Karya yang datang ke lokasi. Hingga kemudian akhirnya warga memblokir jalan menuju ke jembatan itu dengan material bangunan.

Aksi warga baru mulai mereda setelah Bupati Pacitan Indartato turun ke lapangan. Orang nomor satu di jajaran Pemkab Pacitan itu meminta kepada warga untuk tetap tenang dan tidak bertindak anarkis. Selanjutnya, Indartato mengharapkan agar masalah ini diselesaikan dengan cara mediasi.

Ikhwan menambahkan, aksi warga ini merupakan buntut dari kelalaian pihak pelaksana yang mengakibatkan sering terjadinya banjir dari luapan air Sungai Sirnoboyo. Warga mendesak segera ada respons secepatnya dari PT Hutama Karya. ‘’Apabila tidak ada respons, warga akan melaksanakan aksi pembongkaran paksa jembatan darurat,’’ imbuhnya.

Sementara itu, pihak Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) V wilayah Pacitan berupaya untuk merealisasikan tuntutan warga tersebut. Selain berkomunikasi dengan PT Hutama Karya, mereka juga melakukan mediasi bersama dengan warga Dusun Krajan, Desa Sirnboyo.

‘’Untuk akses jembatan nanti diperbarui, begitu pula pembuatan tanggul sementara dengan menggunakan sandbag (kantung pasir) juga akan dilaksanakan untuk mengantisipasi terjadinya banjir,’’ ujar Juju Wibowo petugas dari BBPJN V wilayah Pacitan, kemarin (18/9). (her/yup/RAPP002)

Sumber: Radar Madiun