BPBD Pacitan Tetapkan Status Siaga Banjir dan Tanah Longsor

oleh -0 Dilihat
Longsor di desa Gawang Kebonagung. (Foto: Info Pacitan)
Longsor di desa Gawang Kebonagung. (Foto: Info Pacitan)
Longsor di desa Gawang Kebonagung. (Foto: Info Pacitan)

Pacitanku.com, PACITAN – Badan Penanggulan Bencana Daerah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, memberlakukan status siaga banjir dan tanah longsor, menyusul serangkaian bencana alam yang melanda beberapa wilayah tersebut beberapa hari terakhir.

Menurut keterangan Pusat Data Informasi BPBD Pacitan, beberapa ruas jalan umum di wilayah Kecamatan Kebonagung diterjang banjir bandang hingga ketinggian satu meter akibat luapan air sungai-sungai setempat. 

Beberapa jalur sempat lumpuh total pada Sabtu (17/9) sore-malam, seperti jalur Karangnongko, Katipugal, Kalipelus, Klesem, Sidomulyo dan Karanganyar. “Kewaspadaan terus kami lakukan karena potensi hujan dimungkinkan masih terjadi hingga akhir September,” kata Kepala BPBD Pacitan Tri Mujiharto di Pacitan, Minggu.
    
Dalam kurun tiga hari terakhir saja, lanjut dia, bencana tanah longsor, Jumat (16/9) telah memutuskan jalur lintas selatan (JLS) kilometer 40 tujuan arah Sudimoro dan Panggul, Trenggalek, serta bebarapa jalan antardesa-antarkecamatan di wilayah Kecamatan Kebonagung.
    
Belum tuntas proses normalisasi dilakukan oleh Balai Besar Pemeliharaan Jalan Nasional (BBPJN) di Pacitan untuk menyingkirkan guguran tebing gunung yang menutup JLS di titik Dusun Gayam, Desa Sidomulyo, Kebonagung, hujan deras kembali mengguyur pada Sabtu (17/9) sore dan menyebabkan banjir bandang.

Untuk membuka kembali akses transportasi, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) V di Pacitan mengirimkan sejumlah alat berat. Jalan kabupaten yang tertimbun longsor ada beberapa titik, salah satunya penghubung Desa Karangnongko–Desa Sidomulyo, Kecamatan Kebonagung.

BPBD Kabupaten Pacitan dan instansi terkait masih melakukan penanganan darurat. Petugas belum dapat menjangkau semua wilayah karena banjir masih berlangsung. BPBD Pacitan saat ini mengerahkan dua unit alat berat untuk menyingkirkan gundukan material longsor yang menutup dan memutus JLS setempat di titik Desa Sidomulyo, Kecamatan Kebonagung sejak Jumat (16/9). “Upaya normalisasi sampai saat ini terus dilakukan dan diperkirakan membutuhkan waktu antara 5-7 hari untuk menyelesaikannya,” kata Tri.

Kepala Humas Pusdatin Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika telah mengeluarkan peringatan dini potensi hujan lebat (deras) di Jawa hingga Senin (19/9).
    
Menurut keterangannya, dalam kondisi atmosfer terkini terpantau beberapa indikasi munculnya potensi hujan dengan intensitas curah hujan tinggi di sekitar Pulau Jawa dalam periode 15-19 September 2016. Beberapa daerah yang ditandai sebagai wilayah berpotensi diguyur hujan deras dimaksud BMKG antara lain daerah Banteng, Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan seluruh kawasan pesisir pulau Jawa. (RAPP002)