Ini Penyebab Banyak Potensi Pendapatan Pantai Pancer Bocor

oleh -1 Dilihat
Kawasan Pancer Door masuk penilaian Geopark Gunungsewu. (Foto : Dok.Pacitanku)
Kawasan Pancer Door masuk penilaian Geopark Gunungsewu. (Foto : Dok.Pacitanku)
Kawasan Pancer Door masuk penilaian Geopark Gunungsewu. (Foto : Dok.Pacitanku)
Kawasan Pancer Door masuk penilaian Geopark Gunungsewu. (Foto : Dok.Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN – Pengelola objek wisata Pantai Pancer Door, Pacitan kesulitan dalam menarik tiket masuk pengunjung yang hendak berwisata di pantai tersebut. Hal ini membuat potensi pendapatan di objek wisata itu mengalami kebocoran.

Seorang petugas retribusi di Pantai Pancer Door, Mujiono, mengatakan sebenarnya potensi pendapatan di Pantai Pancer Door cukup besar, karena objek wisata ini berada di wilayah kota serta memiliki ombak yang bagus untuk kegiatan surfing. Namun, selama ini potensi tersebut belum digali secara maksimal.

Dia mengatakan ada beberapa alasan mengapa objek wisata ini mengalami kebocoran, yaitu banyaknya jalur tikus yang digunakan para pengunjung untuk masuk ke pantai itu. Padahal, seharusnya seluruh pengunjung masuk ke pantai lewat pintu yang telah disediakan dan diwajibkan membayar tiket masuk.

Mujiono menyampaikan ada belasan jalan tikus yang bisa diakses pengunjung untuk masuk ke Pantai Pancer Door. Dia mengaku kesulitan untuk menutup jalur tikus itu, selain itu petugas juga kesulitan ketika diminta untuk berjaga di jalan tikus tersebut.

“Jalur tikus di Pantai Pancer Door itu banyak sekali, sehingga banyak wisatawan yang masuk tidak lewat pintu utama dan mereka tidak membayar tiket masuk. Tentu kondisi ini membuat potensi pendapatan turun,” jelas dia beberapa hari lalu.

Dia menuturkan selain banyaknya jalan tikus untuk masuk ke objek wisata, banyaknya warga yang enggan mmebayar tiket juga menjadi salah satu faktor kebocoran pendapatan di Pantai Pancer Door. Selama ini banyak warga yang mengatasnamakan warga sekitar pantai supaya tidak ditarik tiket masuk. Petugas pun terkadang tidak kuasa untuk meladeni hal itu, karena ketika ditarik tiket biasanya mereka marah dan merusak fasilitas yang ada di pantai.

“Biasanya ada pengunjung yang datang mengaku sebagai warga sekitar Pantai Pancer Door, ketika berkata seperti itu, kami biasanya agak sungkan untuk menarik tiket dan langsung dibiarkan masuk tanpa tiket,” terang dia.

Selain itu, pada saat pagi hari biasanya Pantai Pancer Door banyak dikunjungi warga sebagai tempat jogging atau olahraga lain karena ada taman yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan itu. Namun, pengunjung yang masuk pada pagi hari biasanya belum ditarik tiket. Sehingga, penarikan tiket masuk baru bisa dilakukan sekitar pukul 09.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.

Untuk harga tiket masuk, ujar dia, untuk hari biasa yaitu Rp3.000/orang, sedangkan untuk Sabtu dan Minggu senilai Rp5.000/orang. Sedang untuk tiket turis asing yaitu Rp10.000/orang. Untuk tiket turis asing biasanya dibayarkan secara berkelompok dan setiap bulan oleh penginapan yang menyediakan paket wisata.

“Turis asing itu bukan tidak bayar, mereka bayar tetapi bayarnya dikoordinasi oleh pengelola penginapan yang diinapi turis asing. Biasanya uang tiket dibayar sebulan sekali tergantung banyak sedikitnya wisatawan,” terang Mujiono.

Lebih lanjut, untuk pendapatan di Pantai Pancer Door setiap hari rata-rata Rp200.000. Sedangkan untuk hari Sabtu/Minggu dan hari libur nasional biasanya bisa mencapai Rp1 juta/hari. Dia berharap kebocoran pendapatan bisa diantisipasi dengan perbaikan fasilitan dan penambahan personel dari Pemkab Pacitan.

Sumber: Madiun Pos