Diguyur Hujan Deras, Banjir dan Longsor Terjang Sejumlah Titik di Pacitan

oleh -0 Dilihat
Banjir membuat satu unit mobil kesulitan berjalan di wilayah Ngadirojo, Sabtu (13/8/2016). (Foto: Wira Swastika)
Banjir membuat satu unit mobil kesulitan berjalan di wilayah Ngadirojo, Sabtu (13/8/2016). (Foto: Wira Swastika)
Banjir membuat satu unit mobil kesulitan berjalan di wilayah Ngadirojo, Sabtu (13/8/2016). (Foto: Wira Swastika)

Pacitanku.com, PACITAN – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Pacitan pada Sabtu (13/8/2016) menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor menerjang sejumlah titik di Pacitan.

Beberapa titik diterjang longsor dan banjir tersebut antara lain adalah di jalur lintas selatan (JLS) timur jembatan Gayam, Kecamatan Kebonagung pada Sabtu sore yang diterjang  tanah longsor dan pohon menutupi sebagian jalan.

Akibatnya, puluhan mobil pengantar jamaah haji Pacitan macet total di kawasan tersebut. Beruntung, setelah sempat mengalami kemacetan, warga setempat segera melakukan langkah antisipastif dengan menebang pohon yang menghalangi jalan, hingga akhirnya puluhan mobil pengantar calon jemaah haji (CJH) tersebut sampai di Pendopo Kabupaten Pacitan dengan selamat pada sabtu malam.

Banjir di Cokrokembang, Ngadirojo. (Foto: Info Pacitan)
Banjir di Cokrokembang, Ngadirojo. (Foto: Info Pacitan)

Sementara di wilayah Pacitan bagian timur, hujan deras yang mengguyur juga menyebabkan sejumlah jalan protokol di Kecamatan Ngadirojo diterjang banjir dengan ketinggian mencapai 50 cm. Banjir tersebut disebabkan meluapnya Sungai Cerbon, hingga menyebabkan beberapa desa, diantaranya Desa Ngadiroo, Desa Cokrokembang dan Desa Sidomulyo digenangi air.

Di wilayah Kota Pacitan, hujan yang terjadi pada hari ini menyebabkan beberapa titik di wilayah tersebut digenangi air, diantaranya di wilayah Bolosingo, dimana luapan air dari saluran menggenangi sebagian jalan, kemudian di wilayah Pacitan kota, tepatnya di lapangan AURI juga tergenang air.

Akibat lapangan yang tergenang air tersebut, sejumlah siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Negeri Pacitan yang sedang berkemah di lapangan AURI dievakuasi dengan menggunakan satu armada truk satuan polisi pamong praja, satu unit armada truk Komando Distrik Militer (Kodim) 0801 Pacitan, satu unit ambulance team EBY, empat mobil anggota Radio Antar Penduduk Indonesia (RAP) dan enam mobil guru MAN Pacitan. Banjir juga mulai memasuki perkampungan di Krajan, Sirnoboyo, Pacitan.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan telah memprediksi bahwa cuaca tak lazim ini masih akan berlangsung hingga bulan oktober mendatang. Kondisi ini disebabkan dari dampak badai La Nina yang terjadi di pantai selatan Jawa. Sehingga, beberapa daerah termasuk Pacitan mengalami kemarau basah.‘’Hujan diprediksi terus turun hingga bulan Oktober nanti,’’ ungkap Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pacitan Ratna Budiono, beberapa waktu lalu.

Ratna mengatakan, sesuai prediksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah selatan Jawa akan mengalami hujan terus-menerus.

Evakuasi siswa kemah di Lapangan AURI akibat banjir. (Foto: Info Pacitan)
Evakuasi siswa kemah di Lapangan AURI akibat banjir. (Foto: Info Pacitan)

Dampak badai La Nina di wilayah Pacitan sangat terasa. Penyebabnya, suhu panas di Samudera Hindia yang notabene berada di sebelah selatan Pacitan mempengaruhi pembentukan awan di wilayah 1001 gua. ‘’Kumpulan awan akan cepat berubah menjadi air hujan. Tetapi, curah hujan tidak bisa merata,’’ katanya.

Kondisi cuaca yang tak lazim ini, dikhawatirkan dapat berdampak serius dengan timbulnya bencana tanah longsor. Terlebih, apabila curah hujan tinggi dan berlangsung hingga satu jam lebih. Karena serapan air ke dalam tanah dipastikan akan terlalu banyak.

Selain itu, sektor pertanian juga bakal kena dampak. Menurut Ratna, intensitas hujan akan mengganggu proses pertumbuhan tanaman. Dan bisa berujung puso atau gagal panen. Anomali cuaca juga berpengaruh tingginya gelombang air laut. (DPPP001)