Waspada, Cuaca tak Lazim yang Bisa Picu Bencana Berlangsung Hingga Oktober

oleh -0 Dilihat
Ilustrasi Hujan Angin
Ilustrasi Hujan Angin

Pacitanku.com, PACITAN – Hujan yang dikhawatirkan menjadi pemicu longsor akan terus turun dalam jangka waktu lama. Kondisi ini disebabkan dari dampak badai La Nina yang terjadi di pantai selatan Jawa. Sehingga, beberapa daerah termasuk Pacitan mengalami kemarau basah.

‘’Hujan diprediksi terus turun hingga bulan Oktober nanti,’’ ungkap Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pacitan Ratna Budiono, kemarin (16/7).

Ratna mengatakan, sesuai prediksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah selatan Jawa akan mengalami hujan terus-menerus.

Dampak badai La Nina di wilayah Pacitan sangat terasa. Penyebabnya, suhu panas di Samudera Hindia yang notabene berada di sebelah selatan Pacitan mempengaruhi pembentukan awan di wilayah 1001 gua. ‘’Kumpulan awan akan cepat berubah menjadi air hujan. Tetapi, curah hujan tidak bisa merata,’’ katanya.

Kondisi cuaca yang tak lazim ini, dikhawatirkan dapat berdampak serius dengan timbulnya bencana tanah longsor. Terlebih, apabila curah hujan tinggi dan berlangsung hingga satu jam lebih. Karena serapan air ke dalam tanah dipastikan akan terlalu banyak.


‘’Kalau hujannya sampai satu jam, dampaknya bisa longsor. Contohnya, seperti yang belum lama ini terjadi di Desa Sidomulyo, Kecamatan Kebonagung,’’ terang Ratna.

Selain itu, sektor pertanian juga bakal kena dampak. Menurut Ratna, intensitas hujan akan mengganggu proses pertumbuhan tanaman. Dan bisa berujung puso atau gagal panen. Anomali cuaca juga berpengaruh tingginya gelombang air laut.

Berdasarkan pemantauan BPBD dalam beberapa hari terakhir ini, gelombang air laut di wilayah perairan Pacitan mencapai ketinggian 3-4 meter. ‘’Peringatan gelombang tinggi di perairan selatan Jawa bisa sampai pekan depan,’’ tegasnya. (her/yup/RAPP002)

Sumber: Radar Madiun