BPBD: Waspadai Banjir Bandang di Jatim

oleh -0 Dilihat
Banjir sunga Lorok (Foto : Rio Apriyanto)
Banjir sunga Lorok (Foto : Rio Apriyanto)

Pacitanku.com, SURABAYA – Musim hujan yang sudah datang sejak beberapa waktu terakhir ini membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur meminta masyarakat mewaspadai bencana banjir bandang di Jatim yang diprediksi terjadi pada Desember 2015 sampai Januari 2016.

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Jatim Sudarmawan ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Senin (7/12/2015) kemarin, beberapa daerah yang dianggap rawan banjir bandang adalah daerah di kaki Gunung Lawu dan Gunung Arjuno yang beberapa waktu lalu mengalami kebakaran. “Sisa-sisa kebakaran di dua gunung itu sangat rawan tersapu banjir dan mengancam terjadinya banjir bandang,” tandasnya.

Berdasarkan data yang dimiliki BPBD menunjukkan jika banyak material di atas dua gunung itu sangat rawan terbawa saat hujan tiba.

Dikatakan Sudarmawan, masyarakat di kaki Gunung Lawu yang perlu diwaspadai yakni kawasan di sekitar Magetan dan Ngawi, sedangkan untuk kaki gunung Arjuno adalah di daerah Pasuruan serta Malang. Tidak itu saja, di kawasan Situbondo juga harus mendapat perhatian khusus karena hutan jati di kawasan setempat belum lama ini terbakar.

Sudarmawan menyampaikan bahwa pihaknya mengaku juga telah berkoordinasi dan mengumpulkan pemerintah kabupaten yang berpotensi diterjang banjir dan tanah longsor, sekaligus diminta membuat rencana kontigensi sehingga jika terjadi hujan lebat bisa langsung siap mengantisipasinya.

Lebih lanjut, selain potensi banjir bandang, di 22 kabupaten di Jawa Timur yang memiliki kawasan perbukitan dan pegunungan juga menjadi fokus antisipasi longsor, seperti di beberapa titik di Kabupaten Pacitan.

Sementara itu, untuk ancaman banjir dari luapan sungai, diprediksi tidak akan terjadi karena hampir seluruh sungai di Jatim telah siap menampung luapan air hujan, termasuk daerah aliran Bengawan Solo yang diharapkan jumlah daerah terdampak banjir akan menurun. “Ini karena fungsi pengawasan di sungai sudah berjalan baik sehingga bisa diantisipasi. Bahkan, Bengawan Solo sejak tahun lalu sudah tidak banjir, dan sungai juga dalam kondisi siap,” tutupnya. (RAPP002/Antara)