Nariyanto, Guru SDN I Sendang Donorojo ini Raih Juara III Nasional Inovasi Pembelajaran

oleh -1 Dilihat

Pacitanku.com, JAKARTA – Peringatan Hari Guru tingkat nasional tahun ini terlihat berbeda jauh dengan tahun sebelumnya. Apabila selama ini peringatan lebih banyak pada kegiatan upacara, kali ini disemarakkan dengan pemilihan guru berprestasi dan berdedikasi.

Tak kurang dari 1.000 guru berprestasi dan berdedikasi dari jenjang pendidikan Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah (SMP) serta Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) hadir di Jakarta sejak 21 November 2015. Bukan hanya guru, tetapi kepala sekolah, pengawas dan tutor terbaik juga dihadirkan untuk berlomba.

Salah satu yang mendapatkan prestasi membanggakan tersebut adalah Nariyanto, guru SDN I Sendang, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan. Pria yang berdomisili di Desa Kalak, Kecamatan Donorojo ini berhasil mendapatkan juara III kategori guru inovasi pembelajaran tingkat SD. Atas prestasi tersebut, pria yang akrab disapa Nari ini berhak atas hadiah uang tunai Rp 15 Juta.

Nariyanto yang merupakan alumni Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini berhasil meraih juara tersebut berkat karyanya berupa inovasi pembelajaran berjudul Benang Lidi Kusut Gambar Anak Jadi Indah dan Bagus atau Belut Gaib ini.

Saat dirinya meraih juara III, Nari, sapaan akrabnya, merasa terkejut begitu namanya disebut dewan juri sebagai juara III. “Yang bikin terkejut waktu presentasi dewan juri gak ada yang nanya, tau-tau diumumkan saya juara,” ujarnya, Rabu (25/11/2015) di Jakarta.

Para guru yang mengikuti lomba Inobel ini bukan hanya dari sekolah-sekolah umum yang negeri maupun swasta, namun juga Sekolah Luar Biasa dengan pendidikan khusus. SLB ini mendidik anak-anak berkebutuhan khusus.

Selain itu, mereka datang dari seluruh provinsi di Indonesia. Bukan hanya dari perkotaan dan wilayah yang mudah dijangkau dengan alat transportasi, tetapi juga daerah pelosok, terpencil dan terisolasi yang harus dilalui beberapa hari untuk bisa sampai lokasi mengajar. Untuk bisa sampai Jakarta, guru dari daerah terpencil dan terisolasi ini harus melalui dinamika perjalanan yang demikian panjang dan melelahkan. Mereka harus melalui perjalanan melalui darat, laut dan udara.

Demikian juga dengan Nari, yang harus turun gunung dari pelosok Pacitan di kawasan karst untuk mengikuti lomba ini di Jakarta.

Sebagai informasi, penyelengaraan tahun ini telah dimulai pada Rabu (18/11) dengan pembukaan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anien Baswedan. Selanjutnya, para guru mengikuti serangkaian lomba.  Selesai lomba, mereka mengikuti simposium guru nasional di Istora Senayan pada 23-24 November 2015. Pada Selasa (24/11) agenda simposium semakin berarti bagi guru dengan kehadiran Presiden Joko Widodo.

Kegiatan masih berlanjut dengan upacara Hari Guru di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Senayan pada Rabu pagi. Usai upacara diselenggarakan ramah tamah antara Menteri Anies Baswedan dengan para juara.

Nariyanto Guru SDN I Sendang Donorojo. (Foto: Nariyanto/FB)
Nariyanto Guru SDN I Sendang Donorojo. (Foto: Nariyanto/FB)

Selain Naryanto yang meraih juara III, Lies Indrawati dari SDN 73 Kecamatan Ponti Barat, Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) meraih juara I, dan Agung Sudaryono dari SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta meraih juara II.

Sebagai informasi, sebanyak 99 orang ditetapkan sebagai pemenang dari berbagai kategori dan jenjang pendidikan. Adapun torehan medali terbanyak pada tahun ini diraih oleh Provinsi Jawa Tengah dengan 20 medali.

Untuk kegiatan Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi tahun 2015, juara umumnya dari Jawa Tengah dengan mendapat 20 medali. Setelah Jawa Tengah, raihan medali terbanyak berturut-turut diperoleh Jawa Timur 18 medali, dan Jawa Barat serta DI Yogyakarta masing-masing mendapatkan 13 medali.

Semua finalis untuk kategori guru akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai sebesar Rp5 juta hingga Rp10 juta, sedangkan hadiah berupa laptop diberikan untuk pemenang kategori tutor. Para guru yang berhasil menjadi juara satu berhak atas uang tunai sebesar Rp30 juta, juara dua mendapat Rp25 juta dan juara tiga sebesar Rp20 juta. Sedangkan khusus untuk pemenang Lomba Karya Inovasi Pembelajaran, juara satu mendapatkan Rp25 juta, juara dua sebesar Rp20 juta dan juara tiga sebesar Rp15 juta. (RAPP002)