Drainase Tak Berfungsi, Jalur Pacitan – Wonogiri di Nguntoronadi Rusak Parah

oleh -0 Dilihat
Jalur di Nguntoronadi yang jebol. (Foto : Timlo.net)
Ilustrasi jalur rusak
Jalur di Nguntoronadi yang jebol. (Foto : Timlo.net)
Jalur di Nguntoronadi yang jebol. (Foto : Timlo.net)

Pacitanku.com, NGUNTORONADI—Beberapa titik di ruas jalan Raya Wonogiri-Pacitan mengalami kerusakan, hal itu dikarenakan datangnya hujan terus menerus yang terjadi belakangan ini.

Salah satu titik kerusakan badan jalan berada di Desa Planjen, Kecamatan Nguntoronadi, di mana banyak lubang menganga dengan kedalaman 10 centimeter. Diperparah lagi,d rainase di sekitar jalan itu tidak berfungsi, apalagi di saat turun hujan, badan jalan tertutup genangan air sehingga hal ini rawan akan kecelakaan.

Diketahui, drainase  mampat akibat tertutup timbunan material dari aktivitas penambangan liar pada sebuah bukit yang berada di sisi timur jalan Wonogiri-Pacitan, sehingga air dari dalam selokan meluap dan memenuhi badan jalan. Selain itu letak titik berlubang persis berada pada tikungan tajam. Sementara itu, arus lalu lintas sendiri tergolong cukup padat, mengingat jalan itu merupakan jalur lintas propinsi penghubung antara Wonogiri (Jateng) dan Pacitan (Jatim).

Pengguna jalan, khususnya pengguna roda dua diimbau untuk waspada dan ekstra hati-hati. Pasalnya lubang jalan dengan kedalaman 10 centimeter menganga ditambah lagi lubang-lubang tersebut terisi genangan air.

Menurut Haryanto (45) warga Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan (Jatim) mengatakan, akibat terjerembab ke dalam lubang jalan tersebut dirinya terpaksa mengurungkan niatannya untuk pergi ke Solo untuk membesuk keluarganya di rumah sakit,lantaran ban motor bagian depan yang ia kendarai bocor dan velgnya rusak, padahal jarak bengkel motor lumayan jauh.

“Saya lewat jalan ini bulan lalu, saat musim kemarau. Saat itu kondisi badan jalan tidak ada lubang satu pun, dari selatan saya geber motor saya, tak tahunya persis di tikungan itu tadi banyak sekali lubang menganga. Mau tidak mau saya terjang, kalau saya mengerem mendadak malah bisa celaka ,selain riskan terjatuh arus lalu lintas pun juga padat, takutnya malahan ditabrak dari belakang soalnya ngeremnya mendadak,” katanya, Selasa (6/1), seperti dilansir dari Timlo.net.

Hal senada juga diutarakan Nyariyanto, warga Desa Planjen, Kecamatan Nguntoronadi. Menurutnya, kerusakan jalan tersebut terjadi hampir satu bulan ini. Menurutnya,  lubang tersebut seringkali muncul di saat musim penghujan. Dia pun menyayangkan tidak adanya upaya pemerintah setempat untuk memperbaiki atau menutup lubang jalan itu.

“Badan jalan itu memang sudah langganan berlubang setiap tahunnya, apalagi saat curah hujan tinggi,pasti muncul lubang-lubang besar dan lumayan dalam. Padahal sudah hampir satu bulan lebih,tapi belum juga diperbaiki,” katanya.

Dia juga menyebut kualitas aspal jalan kurang bagus, lantaran dengan mudahnya terkelupas di saat curah hujan tinggi. Padahal jalur Wonogiri-Pacitan merupakan jalan antar provinsi yang kini aktivitas lalulintasnya tinggi.

“Saya harap pemerintah ini serius, jangan hanya main tambal sana tambal sini, tapi mutu aspal tidak diperbaiki. Mosok hari ini ditambal besok sore sudah jebol, apalagi air dari selokan itu meluap ke badan jalan lantaran selokan mampat gara-gara aktivitas penambangan liar yang mengeruk bukit di sisi timur jalan itu,” pungkasnya. (RAPP002)