Meriahnya Upacara Adat Tetaken Pertengahan Suro Hari Ini

oleh -0 Dilihat
Upacara Adat tetaken di Kebonagung. (Foto : Ronny Wahyono)
Upacara Adat tetaken di Kebonagung. (Foto : Ronny Wahyono)
Upacara Adat tetaken di Kebonagung. (Foto : Ronny Wahyono)
Upacara Adat tetaken di Kebonagung. (Foto : Ronny Wahyono)

Pacitanku.com, KEBONAGUNG—Upacara Adat khas Daerah Kebonagung Pacitan, Tetaken, kembali digelar hari ini, Sabtu (8/11/2014) yang bertepatan dengan hari Sabtu, 15 Muharram 1436 H. Serangkaian agenda Upacara Adat Tetaken Gunung Limo digelar di Plataran Gunung Limo, Mantren, Kebonagung mulai pukul 13.00 WIB siang ini.

Dalam pelaksanaan Upacara Adat Tetaken yang digelar oleh Paguyuban Tetaken Gunung Limo kali ini, acara intinya yaitu kirab gunungan dan kirab pusaka Tunggul Wulung.

Ritual ini merupakan upacara “bersih desa” yang kini dijadikan agenda tahunan wisata budaya di daerah ini. Upacara berbentuk ritual ini sudah turun temurun dilaksanakan masyarakat di lereng Gunung Limo, tepatnya berada di Desa Mantren Kecamatan Kebonagung, Pacitan. Ritual upacara Tetaken ini merupakan upacara bersih desa atau sedekah bumi.

Seperti sebelumnya, upacara tetaken ini adalah satu bentuk upacara tradisional, dimana masyarakat sekitar Gunung Limo masih menganggap memiliki nilai magis, sehingga diwujudkan dengan bentuk upacara atau ritual di daerah tersebut. Upacara ini dilaksaakan masyarakat Gunung Limo setiap tanggal 15 Muharram/Suro.

Tetaken adalah tradisi khas masyarakat kaki Gunung Lima yang masih terpelihara sampai sekarang. Tetaken berasal dari bahasa Sansekerta: teteki. Artinya: pertapaan. Tak heran, suasana religius yang kental namun sederhana menandai rangkaian ritual ini. (RAPP002)