Tinjau Kerajinan Pacitan, Menkokesra Sempatkan Beli Batik Khas Kampung SBY

oleh -0 Dilihat
Menkokesra saat mengunjungi kerajinan di Pacitan. (Foto : Menkokesra)
Menkokesra saat mengunjungi kerajinan di Pacitan. (Foto : Menkokesra)
Menkokesra saat mengunjungi kerajinan di Pacitan. (Foto : Menkokesra)
Menkokesra saat mengunjungi kerajinan di Pacitan. (Foto : Menkokesra)

Pacitanku.com, PACITAN – Kunjungan dalam rangka safari Ramadhan dimanfaatkan oleh Menko Kesra Agung Laksono, meninjau kerajinan Khas Pacitan batu akik yang merupakan produk unggulan lokal Pacitan di Sekolah Akademi Komunikasi (AKN) Pacitan, Selasa (15/7/2014).

Selain memberikan bantuan untuk Pendidikan Anak Usia Dini, bantuan untuk komunitas budaya di Masyarakat, Bantuan untuk Pendidikan Dasar dan Bantuan untuk Pendidikan Menengah sejumlah 253 milyar, politisi Golkar ini juga menyempatkan diri meninjau potensi produk unggulan Pacitan, bahkan ia juga belanja batik khas Pacitan.

“Saya mau ambil oleh-oleh, perlu warna birunya nih supaya tidak hanya kuning saja, hehe. Saya ambil 3 warna ini hijau, cokelat dan biru,” kata Agung saat meminta penjual mengambilkan kain batik Pacitan seharga 300 ribu itu.

Dalam kunjungannya di Sekolah Akademi yang diresmikan Presiden SBY tahun lalu itu, Agung menekankan pentingnya pendidikan bagi pembangunan sumber daya manusia ke depan. Oleh karena itu, sudah semestinya pendidikan terus didorong untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Dilansir dari laman resmi Menkokesra, pendidikan menurut Menko Kesra Agung Laksono adalah ibu dari segala macam hal. Dengan pendidikan kita bisa mengejar ketertinggalan di setiap bidang. Sekolah kejuruan apa yang dimiliki itu bisa diolah secara profesional dan lebih baik yang akhirnya melahirkan inovasi.

“Perkembangan daerah Pacitan angka kemiskinannya masih tinggi di atas angka nasional tapi mereka punya konsep mengembangkan wisata alam dan perkebunan serta peternakan ke depannya,” ujar Agung.

Agung pun mendorong program PNPM dapat lebih optimal. Menurutnya, Pacitan tidak perlu menambah program baru tapi memperluas saja.

Redaktur : Robby Agustav