Penangkaran Penyu, Cara Pemkab Pacitan Promosikan Wisata Pantai Taman

oleh -1 Dilihat
penyu
penyu
penyu
penyu

Pacitanku.com, NGADIROJO—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan, Jawa Timur melakukan penangkaran penyu di Pantai Taman, Desa Hadiwarno, Kecamatan Ngadirojo. Rencananya, selain untuk konservasi, upaya tersebut dilakukan untuk mendukung pariwisata pantai taman

Penangkaran penyu diharapkan mampu memunculkan daya tarik baru Pantai Taman Ria. Wisatawan bisa melihat proses perkembangbiakan hingga perawatan penyu. Pengunjung juga bisa melepasnya ke laut. “Selain menikmati pantai, pengunjung bisa melihat penyu lebih dekat,” kata Kepala Bidang Pengembangan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Pacitan, Efi Iftita, Ahad, (24/11/2013) seperti dikutip TEMPO.

Dalam pelaksanaannya, penangkaran penyu Pantai Taman ini dikelola warga setempat yang difasilitasi Dinas Kelautan dan Perikanan, Pacitan. Menurut Ketua Kelompok Konservasi Penyu di Pantai Taman Riamengatakan Miskun Prabowo mengatakan pelepasan penyu ke laut telah mendatangkan pendapatan bagi warga pengelola penangkaran.

Dikatakan Miskun, selama setahun terakhir, omzet dari usaha itu mencapai sekitar Rp 14 juta. Sedangkan harga setiap ekor penyu yang dilepas ke laut Rp 20 ribu. »Jumlah penyu yang dilepas ke laut oleh pengunjung sekitar 700 ekor,” jelasnya.

Sekitar 100 ekor penyu itu merupakan hasil penangkaran sejak Desembar 2012 hingga November 2013. Beberapa waktu sebelum program konservasi dijalankan, warga setempat memotong dan mengonsumsi daging dan telur penyu. Mereka mengkonsumsi penyu dengan alas an dipercara berkhasiat untuk meningkatkan stamina. 

Namun semakin kesini, kebiaasan memotong dan mengonsumsi daging maupun telur penyu semakin berkurang. Warga mulai sadar penyu merupakan hewan yang dilindungi sebagaimana dilindungi Peraturan Daerah Pacitan Nomor 15 Tahun 2011 tentang pengelolaan sumber daya kelautan. “Dulu, setiap ada penyu keluar pantai langsung dibasmi,” ungkap Miskun.

Seperti diketahui, hewan penyu banyak keluar dari pantai untuk bertelur saat malam hari pada April-Agustus. Telurnya ditutup dengan pasir dan induk penyu kembali ke laut. Saat itulah kelompok konservasi mengambil telur dan meletakkan di lokasi penangkaran. Selang 49 hari, telur itu menetas dan tukik dimasukkan ke kolam berisi air laut yang disediakan kelompok konservasi. “Setelah berusia tujuh hari, penyu bisa dikembalikan ke laut,” pungkasnya. (TEM/Nofi/Dwi)

Redaktur : @RobbyAgustav