PWP : Perantau Pacitan Jangan Pamer di Kampung Halaman

oleh -0 Dilihat
Mudik ke Pacitan
Mudik ke Pacitan

Pacitanku.com, BEKASI–Para perantau warga Kabupaten Pacitan, Jawa Timur diimbau untuk tidak “pamer” kesuksesan. Yang penting justeru, perantau harus mampu menceritakan perjuangan mencapai sukses di Jakarta kepada sanak saudara, handai taulan di kampung halaman, sehingga mampu menjadi daya dorong motivasi mereka berkarya di daerahnya untuk mencapai kesejahteraan.

Disengaja atau tidak, para perantau saat mudik, pamer kesuksesan, berpakaian bagus-bagus, menggunakan perhiasan, mengendarai mobil mewah yang menunjukan telah sukses merantau di Ibu Kota.”Saya mengajak warga perantau asal Kabupaten Pacitan untuk tidak ‘pamer’ kesuksesan. Tetapi, justru harus bisa menyampaikan kisah-kisah perjuangan mencapai suksesnya, sehingga sanak saudara termotivasi untuk bisa sukses di kampung halamannya sendiri, mengingat Pacitan sangat kaya akan sumber alam yang belum ditangani dengan baik,” ujar Ketua Umum Peguyuban Warga Pacitan (PWP), Sudibyo Ali Moeso, di sela-sela pelepasan “Mudik Nyang Pacitan” di kompleks perumahan mewah Summarecon, Bekasi, Kamis (1/8).

Hadir dan berkesempatan melepas pemudik, sesepuh peguyuban warga Pacitan, Prof Dr Haryono Suyono, dan tokoh-tokoh nasional lainnya asal Pacitan. Haryono yang juga Ketua Yayasan Damandiri dalam acara itu melepas balon.Lebih lanjut Sudibyo mengatakan, para pemudik warga Pacitan jangan justru mengajak keponakan, tetangganya untuk ikut merantau ke Jakarta, sementara mereka tidak punya skill yang memadai atau pengalaman yang mumpuni.”Jangan mengajak keponakan, tetangga untuk ikut merantau ke Jakarta, sementara si keponakan hanya modal bondo nekat (bonek) yang akhirnya menjadi beban kota Jakarta,” katanya.

Kalau sampai terjadi anak-anak muda potensial berbondong-bondong merantau ke Jakarta, menurut Sudibyo, akan terjadi kekosongan sumber daya manusia (SDM) yang andal untuk mengolah kekayaan alam di daerah.”Yang terjadi sekarang, di daerah seperti Pacitan yang kaya sumber alam laut malah banyak anak muda merantau ke kota, sehingga yang tinggal di sana orang-orang tua dan anak-anak saja. Bisa terjadi gap generasi,” kata Sudibyo Ali Moeso yang juga Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Dalam kesempatan itu hadir pula pimpinan Indosat Jabodetabek Edy Rianto, anggota Komisi X DPR RI Parlin, dan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaiku.
Redaktur : Panji Munir