Minat Baca tinggi, kondisi perpus Pacitan memprihatinkan

oleh -0 Dilihat

masDwi, Pacitan– Kondisi gedung perpustakaan arsip dan dokumentasi Kabupaten Pacitan memprihatinkan.

Endrawan, Seksi Pepustakaan, mengatakan, pengajuan bantuan ke pemerintah sejak 2008 lalu tentang perluasan bangunan, tidak ada tindak lanjutnya. “Sudah lama kami mengajukan bantuan, tapi tidak ada respon sedikitpun dari pemerintah sampai sekarang,” ungkapnya, Senin (07/01/2013).

Perpusda Pacitan
Perpusda Pacitan

Keadaan bangunan Perpustakaan, sangat kurang memenuhi syarat. Sebab koleksi buku yang ada hanya dibiarkan ditumpukan meja kantor. Apalagi bangunan dibelakang perpustakaan yang dahulunya tempat baca public, atapnya rusak, dan kini dijadikan tempat parkir mobil.

“Seperti inilah keadaannya, kurang luasnya bangunan untuk menambah buku menjadi kendala,” imbuhnya.

Padahal, antusias warga atau pelajar yang ada di Pacitan mengunjungi perpustakaan terbilang cukup tinggi. Ia menjelaskan setiap harinya bisa kedatangan 40 sampai 50 pengunjung. Mereka pada umumnya sekedar mencari referensi untuk keperluan tugas sekolah atau hanya sekedar membaca koleksi buku yang ada.

“Saya senang melihat perpustakaan yang kami kelola tidak dilupakan oleh para pembacanya,” paparnya.

Sayangnya, peningkatan minat baca warga tidak seiring kondisi perpustakaan. “Perpustakaan tidak muat untuk kunjungan banyak orang. Daya tampungnya sangat minim,” jelasnya.

Dilihat dari data yang ada, perpustakaan umum Kabupaten Pacitan mencapai 27.942 pengunjung. Sebuah angka yang fantastis, di kota yang kondisi penduduknya serba kekurangan.

Ia menambahkan, itu belum terhitung mereka yang mengunjungi mobil perpustakaan keliling. Pihaknya, mengharapkan untuk tahun 2013 ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan segera merencanakan perluasan bangunan. Menurutnya, standar bangunan perpustakaan daerah itu luasnya 500 m2. Tetapi, perpustakaan yang kini ditempatinya hanya memiliki luas 150 m2, dari total luas tanah 1.462 m2.Sehingga masyarakat kesannya menganggap pelayanan kurang. Padahal, dilapangan pihaknya sudah berusaha maksimal mungkin mengatasi kepadatan pengunjung.

“Belum lagi kalau ada kunjungan dari sekolah-sekolah, kita sangat kerepotan menampung banyaknya siswa karena ruangan sempit,” selorohnya.

Namun, untuk keperluan lain seperti pengadaan buku baru, pihaknya menuturkan tetap berjalan sesuai semestinya. Sedangkan, untuk pelayanannya, bisa secara manual maupun elektronik. Tetapi, untuk saat ini lanjut Endrawan, masih bisa sebatas pelayanan secara manual. Karenanya, ia mengharapkan warga Pacitan lebih intens mengunjungi perpustakaan.

“Disilah gudang ilmu, jadi saya mengedepankan proses pelayanan secara manual daripada elektronik. Agar para pembaca tahu bagaimana perpustakaan yang ada di daerahnya,” tandasnya.@rachma

Source : http://www.lensaindonesia.com/2013/01/07/kondisi-gedung-perpustakaan-dan-dokumentasi-pacitan-memprihatinkan.html