Mahasiswa KKN STKIP PGRI Pacitan Ciptakan Tempat Pembakaran Sampah Minim Asap

oleh -1114 Dilihat
Inovasi tempat sampah minim asap buatan KKN Kelompok 17 STKIP PGRI Pacitan (Foto:Resi/Pacitanku)

Pewarta : Resi wulandari

Pacitanku.com, PACITAN – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 17 STKIP PGRI Pacitan yang bertugas di Desa Bolosingo, Kecamatan Pacitan menciptakan sebuah inovasi berupa tempat pembakaran sampah minim asap.

Inovasi ini hadir sebagai solusi atas permasalahan sampah yang dibuang sembarangan oleh warga di lahan kosong sekitar balai desa.

Afif, salah satu mahasiswa KKN sekaligus pembuat alat tersebut, menjelaskan bahwa inovasi ini dibuat agar warga dapat membuang dan membakar sampah dengan lebih bertanggung jawab tanpa merusak lingkungan.

“Banyak warga yang membuang sampah sembarangan di lahan kosong. Maka dari itu, kami membuat tempat pembakaran sampah yang asapnya minim, sehingga tidak mengganggu lingkungan sekitar,” ujarnya.

Tempat pembakaran sampah ini dibuat dari drum bekas oli yang dipotong menjadi dua bagian.

Salah satu bagian diperkecil diameternya, lalu disatukan kembali dengan bagian lainnya.

Untuk mengurangi asap, alat ini dilengkapi dengan airflow di dalam dan luar, yang membuat asap terbakar kembali sebelum keluar ke udara.

“Dengan sistem ini, asap yang dihasilkan bisa terbakar habis, jadi polusi udara lebih sedikit,” tambah Afif.

Saat diuji coba, alat ini mampu membakar berbagai jenis sampah, seperti plastik, kertas, kardus, dan kayu, dengan asap yang sangat minim.

Hasil inovasi ini pun mendapat respon positif dari warga.

“Bagus sekali, bahkan ada beberapa warga yang meminta agar alat ini disosialisasikan lebih luas dan ada juga yang ingin dibuatkan,” kata salah satu warga.

Melalui inovasi ini, mahasiswa KKN kelompok 17 berharap warga semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan tidak lagi membuang sampah sembarangan.

“Harapan kami, alat ini bisa membantu masyarakat membakar sampah dengan lebih ramah lingkungan, tanpa merusak udara dan lingkungan sekitar,” pungkas Afif.

Adanya inovasi ini, diharapkan Desa Bolosingo menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam pengelolaan sampah yang lebih baik dan berkelanjutan.

Lihat juga berita-berita Pacitanku di Google News, klik disini.