Pacitanku.com, NGADIROJO – Tingkat penurunan maupun peningkatan kasus demam berdarah juga dipengaruhi oleh partisipasi masyarakat dalam memutus mata rantai penyebaran.
Hal ini disampaikan oleh Aris Istianah, fungsional epidemiolog dari Dinas Kesehatan Pacitan dalam wawancara terkait tren kasus demam berdarah yang terjadi belakangan ini.
Menurut Aris, perubahan musim, khususnya musim hujan, sangat memengaruhi peningkatan kasus demam berdarah.
“Saat hujan otomatis banyak genangan-genangan tempat perindukan vektor seperti nyamuk Aedes aegypti, sehingga kasus demam berdarah berpotensi meningkat,” jelasnya.
Aris menekankan pentingnya memutus mata rantai penularan sejak ditemukan satu kasus. “Jika ada satu kasus, kita harus segera bertindak memutus mata rantainya,” ujarnya.
Namun, ia menegaskan bahwa penurunan maupun peningkatan kasus sangat bergantung pada peran aktif masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Ia juga mengingatkan bahwa masyarakat jangan hanya mengandalkan fogging.
“Fogging hanya mematikan nyamuk dewasa, tetapi dalam waktu dua minggu, jentik-jentik akan menetas menjadi nyamuk dewasa kembali. Jadi, langkah PSN secara mandiri juga diperlukan” jelas Aris.
Aris menegaskan bahwa pemberantasan demam berdarah bukan hanya tanggung jawab Puskesmas atau pemerintah.
“Peran masyarakat sangat kami harapkan. Ini bukan hanya tugas Puskesmas atau camat atau kepala desa tetapi dimulai dari tingkat individu dan rumah tangga,”pungkas Aris.