Pacitanku.com, SUDIMORO – Edi Saputra, pemuda asal Kecamatan Sudimoro, Pacitan mencatatkan sejarah sebagai warga pertama di desanya yang berhasil bekerja ke Korea Selatan melalui program Government to Government (G2G) dalam sektor perikanan.
Program G2G dalam sektor perikanan adalah program kerja sama antara pemerintah Indonesia melalui Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dengan pemerintah negara tujuan untuk penempatan pekerja migran.
Untuk sektor perikanan, program ini diutamakan untuk lulusan SMK perikanan. Adapun bidang pekerjaan sektor perikanan meliputi budidaya Perikanan (Sea Farming) dan penangkapan Ikan (In and Off – Shore Fishery).
Saat dihubungi Pacitanku.com, Jumat (8/11/2024), pemuda yang akrab disapa Edi ini mengungkapkan keberhasilannya lolos program G2G dan kini menjadi pemuda pertama dari desanya di Sudimoro yang ikut program G2G di negeri ginseng tak lepas dari motivasi besar.
Motivasi besar itu adalah untuk memperbaiki kondisi ekonomi keluarga dan menambah pengalaman hidup.
Edi bercerita bahwa jalan menuju impiannya ini cukup berat dan panjang. Ia memulai dengan kursus bahasa Korea sambil bekerja mengurus ternak ayam milik saudaranya di luar kota.
“Menguasai bahasa Korea memang menjadi salah satu persyaratan utama. Dimana selama kursus juga dituntut disiplin dan menjaga Kesehatan,”kata dia.
Setelah menyelesaikan kursus bahasa Korea, Edi melanjutkan pendidikan di Politeknik Pelayaran Banten untuk mendapatkan ilmu pelayaran. Selanjutnya, ia harus melalui serangkaian proses administrasi dan ujian.
“Setelah dinyatakan lulus, saya menjalani pendidikan fisik di Jakarta sebagai persiapan terakhir sebelum diberangkatkan ke Korea Selatan,”ujar dia.
Kini, bekerja di sektor perikanan Korea Selatan, membuat Edi menghadapi tantangan yang tidak ringan. “Tantangan itu terutama saat musim salju dan saat ombak besar terjadi,”ujarnya.
Meski demikian, tekad dan ketekunan yang ia bangun selama ini membantunya untuk terus bertahan dan menjalani pekerjaannya di sektor perikianan dengan optimisme. Selain itu juga harus memiliki ketelatenan dan keuletan.
Keberhasilan Edi Saputra bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat Sudimoro dan Pacitan. Di tengah tantangan yang dihadapi, ia tetap yakin bahwa pengalaman dan kerja kerasnya akan memberikan manfaat besar bagi dirinya, keluarga dan orang lain.
“Prosesnya memang berat dan panjang, tapi dengan usaha, ketekunan, dan doa, saya yakin semua itu akan terbayarkan di kemudian hari,”pungkasnya.