Semarak HUT ke-79 RI, Sudimoro Gelar Lomba Panata Adicara untuk Lestarikan Budaya Jawa

oleh -450 Dilihat
Pemerintah Kecamatan Sudimoro menggelar kegiatan panata adicara dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-79 RI pada Jumat (9/8/2024) di Kantor Kecamatan Sudimoro, Pacitan. (Foto: Nur Azizah/Pacitanku)

Pacitanku.com, SUDIMORO – Pemerintah Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan menggelar kegiatan lomba panata adicara, sebuah kegiatan lomba pembawa acara berbahasa jawa untuk hajatan penganten jawa.

Kegiatan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-79 RI ini dilaksanakan pada Jumat (9/8/2024) di Kantor Kecamatan Sudimoro, Pacitan.

Ketua Pelaksana, Warino mengungkapkan kegiatan Lomba Panata Adicara Temanten Jawa yang diikuti oleh peserta muda-mudi dari 10 desa di kecamatan tersebut.

Acara tersebut merupakan strategi kecamatan Sudimoro agar memiliki jago unggul untuk maju ke lomba Panata Adicara tingkat Kabupaten yang akan digelar pada 25 Agustus dan 28 Agustus 2024 ini.

“Acara ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi generasi muda untuk lebih mencintai dan melestarikan budaya Jawa, khususnya di bidang Panata Adicara Temanten,”kata Warino.

Warino mengungkapkan sebanyak tiga juri dari Paguyuban Sekar Krida Utama (SKU) Pacitan didatangkan khusus untuk menilai para peserta, yakni Bambang Pidera, Jarwadi dan Triolina Andrianingtyas.

SKU sendiri merupakan paguyuban pembawa acara Jawa dan penata rias busana yang telah mendapatkan legalitas dari Kementerian Hukum dan diserahkan langsung oleh Bupati Pacitan di Pendopo.

“Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari seluruh stakeholder Kecamatan Sudimoro, mulai dari Ketua PPHBN hingga penyedia sound system,”jelas Warino.

Sementara, Camat Sudimoro, M Taufik Effendi mengharapkan agar kegiatan ini dapat memberikan manfaat serta nilai positif bagi generasi muda.

“Tentunya para generasi muda supaya mengenal dan melestarikan kebudayaan jawa,”kata Taufik.

Senada dengan Camat, Ketua SKU Pacitan Bambang Pidera mengharapkan hanya ingin para pemuda mengenal, melestarikan, dan mencintai budaya mereka sendiri.

“Salah satunya Panata Adicara temanten Jawa seperti ini,”katanya.

Jadi MC Jawa susah-susah gampang

Salah satu peserta, Selvi Natalia mengaku memerlukan persiapan yang matang karena dari segi wirama,wirasa dan wiraga akan dinilai.

Selvi menuturkan, penilaian wirama meliputi intonasi dan gaya pembawaan saat di panggung. Penilain wirasa mencangkup tata bahasa,penggunaan kata jawa yang benar sementara penilaian wiraga seperti pakaian yang dikenakan dari gagrak Solo atau Yogyakarta.

Jika campur kedua gagrak akan mempengaruhi penilaian, karena tujuan dewan juri adalah mengenalkan bahwa gagrak Solo dan Yogyakarta itu berbeda, jadi peserta harus jeli betul. Jika dibedah lebih dalam mengenai menjadi seorang Panata Adicara akan banyak sekali aspek yang ternyata belum diketahui orang banyak.

“Ternyata jadi MC jawa itu susah-susah gampang, kuncinya hanya mau belajar atau tidak apalagi kalau masih awam. Saya merasa senang bisa belajar dapat ilmu dan pengalaman baru dari perlombaan ini,”kata Selvi.

Setelah melalui penilaian yang ketat, akhirnya diperoleh hasil kejuaraan sebagai berikut:

 Juara 1: Desa Sukorejo (Sephia Vallent S)
 Juara 2: Desa Gunungrejo (Khuril Aziza)
 Juara 3: Desa Klepu (Suweno Eko)
 Juara Harapan 1: Desa Ketanggung (Fariza Al Fauziah)
 Juara Harapan 2: Desa Pagerlor (Selvi Natalia)

Lihat juga berita-berita Pacitanku di Google News, klik disini.

No More Posts Available.

No more pages to load.