Pacitanku.com, TULAKAN – Banyak cara masyarakat menyambut tahun baru Islam 1446 Hijriyah. Salah satunya dengan menyelenggarakan agenda seni budaya dengan kearifan lokal warga setempat.
Hal itu juga dilaksanakan di Desa Jetak, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan menyambut tahun baru Islam 1446 Hijriyah.
Pemerintah Desa Jetak bekerja sama dengan pengelola Pantai Pidakan menggelar sejumlah kegiatan seni budaya untuk menyambut datangnya tahun baru Islam.
Acara tersebut bertajuk Larung Sesaji.
Kegiatan itu digelar pada Ahad (7/7/2024) bertepatan dengan 1 Muharram 1446 Hijriyah.
Kegiatan ini digelar setiap 1 Suro atau 1 Muharram. Tradisi ini sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT ditandai dengan dilarungkannya atau di persembahkannya hasil bumi (panen) khususnya masyarakat pesisir di laut selatan.
Prosesi ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung Pantai Pidakan.
Dalam ritual budaya ini masyarakat Desa Pidakan menggelar kirab tumpeng dan sesaji. Kemudian, tumpeng dan sesaji diarak menuju pesisir pantai untuk didoakan.
Prosesi ini dihaturkan ungkapan-ungkapan syukur atas hasil laut yang diperoleh selama setahun, serta harapan agar memperoleh hasil yang baik tanpa halangan dan musibah.
Prosesi ini diawali dengan pembacaan doa, selanjutnya gunungan yang telah didoakan diarak menuju bibir pantai.
Makna lainnya, Larung Sesaji antara lain bertujuan untuk melestarikan nilai-nilai luhur budaya bangsa yakni kekhasan yang merupakan ciri suatu daerah dan warisan leluhur.
“Kegiatan pada 1 Muharam atau bisa disebut dengan 1 Suro, dimana kegiatan ini adalah meneruskan peninggalan atau adat dari leluhur nenek moyang warga Desa Jetak,”kata Kepala Desa Jetak Marjuni saat dikonfirmasi Pacitanku.com, usai kegiatan larung sesaji.
Marjuni mengatakan prosesi kegiatan ini juga turut mengundang beberapa jajaran kabupaten Pacitan seperti Kapolsek, Lembaga Desa, Bupati Pacitan serta dari Kejaksaan Negeri Pacitan beserta jajaran yang lainya.
“Kita memohon kepada yang maha kuasa untuk keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Desa Jetak, selain itu juga memohon kepada Allah SWT agar dijauhkan dari bala wabah dan sebagainya,”imbuh Marjuni.
Mengiringi agenda larung saji, sejumlah kegiatan juga digelar, seperti peresmian pendopo Astra Pidakan, Baritan hingga tayub.
“Selain larung sesaji, untuk menyambut 1 Suro dengan beberapa rangkaian yang dilaksanakan yang pertama adalah Baritan. Baritan ini adalah potong kambing yang dimana kambing ini ditengah ada garis putih yang biasa di sebut kambing kendit,”jelasnya.
Pada malam harinya, kata Marjuni, juga digelar sejumlah kegiatan, seperti diadakan malam janggrung.
“Kegiatan in juga menyemarakkan 1 Muharram 1446 Hijriyah, Dimana kegiatannya adalah langen bekso atau tayub bersama masyarakat,”pungkasnya.