Bakesbangpol Pacitan Datangkan Kacabdindik Jatim Klarifikasi Soal Pernyataan Kontroversi

oleh -232 Dilihat
kepala badan kesatuan Bangsa dan politik kabupaten Pacitan, Munirul Ichwan. (Foto: Julian Tondo/Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN –  Ketidakmampuan cabang dinas pendidikan (Cabdindik) provinsi Jawa Timur wilayah kabupaten Pacitan, dalam membina dan mendampingi pelajar SMK/SMA karena angka kasus asusila meningkat, dengan  menyatakan peristiwa tersebut terjadi karena kesalahan sektor  pariwisata membuat gerah sejumlah pihak.

Pasalnya, pernyataan yang disampaikan oleh kasi SMK, Suhendro menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Apalagi, saat ini pemerintah kabupaten Pacitan sedang menggenjot pariwisata melalui beberapa investasi yang salah satunya adalah pembangunan hotel dan homestay.

Menyikapi peristiwa tersebut, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Pacitan mengundang beberapa pihak terkait seperti, dinas kebudayaan pariwisata dan olahraga, satpol PP, dinas perijinan, cabang dinas pendidikan provinsi Jawa Timur wilayah Pacitan, untuk duduk bersama.

Pertemuan yang diinisiasi oleh Bankesbangpol ini bertujuan untuk meredakan kericuhan terkait pernyataan kasi SMK Cabdindik Provinsi Jawa Timur wilayah Pacitan.

Namun, Kepala Cabang dinas Pendidikan Jatim wilayah Pacitan Indiyah, sempat tidak mau hadir dalam pertemuan tersebut, dengan alasan masih menemui tamu.

“Ya ibu kepala cabang dinas pendidikan sempat tidak hadir, akhinya kami perintahkan staf untuk menjemputnya, dan kemudian beliau hadir bersama dengan Suhendro,”jelas Kabid kewaspadaan dan penanggulangan dini Bakesbagpol Pacitan, Herman Ramahi, Rabu (22/5/2024).

Penjemputan kacabdin ini terkesan dipaksa, karena beberapa kali di telepon melalui ponsel, kacabdin tidak bisa hadir karena ada tamu. “Kacabdin terpaksa harus dihadirkan, karena ini kan terkait pernyataan stafnya. Biar jelas,”tandasnya.

Pasca dijemput paksa, kacabdin Pacitan, Indiyah, beserta kasi SMK, Suhendro menyampaikan maafnya dan akan melakukan klarifikasi secepatnya terkait pernyataan yang disebutkan.

Sementara itu, kepala Bakesbangpol Pacitan, Munirul Ichwan dalam pertemuan tersebut, menyampaikan permintaan maafnya karena pemerintah daerah belum bisa  mengontrol perilaku asusila yang terjadi.

Pria yang akrab disapa Irul ini menekankan bahwa meningkatnya asusila juga karena kurangnya pendampingan dan pembinaan khususnya Cabdindik Pacitan, jadi bukan semata karena maraknya investasi pembangunan penginapan.

“Pemerintah saat ini sedang menggenjot sektor pariwisata daerah menjadi satu aset dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat,”paparnya.

Lihat juga berita-berita Pacitanku di Google News, klik disini.

No More Posts Available.

No more pages to load.