Pacitanku.com, PACITAN – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan penghargaan Sekolah Adiwiyata Tahun 2023 di Jakarta, Selasa (17/10/2023).
Menteri LHK Siti Nurbaya menyerahkan langsung penghargaan Adiwiyata Mandiri kepada 134 sekolah dan Adiwiyata Nasional kepada 417 sekolah.
Dua diantara ratusan sekolah yang mendapatkan penghargaan tersebut adalah dua sekolah di Pacitan, yakni SMPN 1 Kebonagung memperoleh penghargaan Adiwiyata Mandiri, sementara SDN 2 Widoro meraih penghargaan Adiwiyata Nasional.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pacitan Cicik Roudhotul Jannah, menyatakan rasa bangga terhadap pencapaian kedua sekolah tersebut.
“Prestasi ini bukan hanya menjadi kebanggaan sekolah, tetapi juga Kabupaten Pacitan. Ini adalah langkah positif menuju keberlanjutan lingkungan yang lebih baik sekaligus mengupayakan peningkatan lingkungan hidup sesuai dengan visi misi Bupati Pacitan,”katanya, Kamis (19/10/2023).
Cicik mengatakan penghargaan Adiwiyata Mandiri untuk SMPN 1 Kebonagung menunjukkan dedikasi sekolah dalam mengelola lingkungan dan sumber daya alam dengan baik, selain itu penghargaan ini merupakan pengakuan atas upaya mereka dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan kepedulian terhadap isu-isu lingkungan di tingkat regional dan nasional.
Sementara itu, SDN 2 Widoro meraih penghargaan Adiwiyata Nasional, yang menjadikan pendidikan lingkungan sebagai bagian integral dari kurikulum.
Penghargaan ini menjadi bukti bahwa Pacitan memiliki sekolah-sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan serta mampu mampu berperan aktif dalam menjaga kelestarian alam.
Cicik mengatakan seluruh masyarakat Pacitan turut bangga atas prestasi ini dan berharap agar komitmen terhadap lingkungan terus ditingkatkan di masa mendatang.
“Kami ucapkan terimakasih kepada peran serta masing-masing sekolah yang mau menjadikan sekolahnya sebagai sekolah adiwiyata mandiri dan sekolah adiwiyata nasional,”pungkasnya.
Sebelumnya Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar mengatakan penerima penghargaan Adiwiyata dinilai telah berhasil menerapkan praktik-praktik baik dan perilaku ramah lingkungan hidup di sekolah dan sekitar sekolah.
Dalam pelaksanaannya, mereka juga melaksanakan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS).
“Hal ini akan berdampak terhadap peningkatan kualitas lingkungan hidup di sekolah dan sekitarnya, juga pada daerah setempat sehingga bisa didapatkan lingkungan pemukiman yang baik dan sehat,” kata Menteri Siti.
Lebih lanjut, Menteri Siti mengatakan GPBLHS juga dapat memberi kontribusi mulai dari penghematan energi, pengurangan dan pemilahan sampah di sekolah, yang diharapkan akan meluas ke rumah/keluarga masing-masing dan sekitarnya. Kontribusi lainnya yaitu dengan penanaman pohon dan mengelola limbah di sekolah, serta rain water harvesting (pemanenan air hujan) yang merupakan bagian dari konservasi air.