Pacitanku.co, PACITAN – Menjadi tradisi tahunan desa Sukoharjo, Kecamatan/kabupaten Pacitan, melaksanakan upacara entas-entas pari (padi).
Upacara ini dilakukan sebagai rasa syukur karena petani sawah telah mendapatkan hasil panen yang melimpah.
Rangkaian upacara entas-entas pari ini dimulai dari prosesi kirab keliling kampung untuk mengumpulkan gabah dari para petani yang telah panen, kemudian gabah tersebut dikumpulkan jadi satu untuk di doakan bersama, lalu dibagi.
“Alhamdulillah panen tahun ini cukup banyak, jadi kami bisa lakukan upacara entas-entas. Lalu hasil sedekah itu dibagikan kepada warga yang kurang mampu,”kata ketua paguyuban Songmeri Pacitan Aminudin, Senin (14/8/2023).
Selain kirab keliling kampung untuk mengambil gabah, masing masing warga desa Sukoharjo juga memberikan sumbangan berupa tempelangan (nasi yang dibungkus daun pisang ), yang dikumpulkan untuk dimakan bersama sama setelah rangkaian prosesi selesai.
“Warga dengan ikhlas menyumbang tempelangan, dan juga Ingkung ( daging ayam yang dimasak utuh) dikumpulkan, berdoa bersama dan dimakan bareng,”imbuh Amin, sapaan akrabnya.
Selain prosesi kirab, entas-entas pari juga dimeriahkan oleh beberapa hiburan tradisional dari beberapa desa diluar kecamatan Pacitan, seperti hiburan tabuh lesung dari desa Gendaran kecamatan Donorojo, Tari gabah dari desa Pelem kecamatan Piringkuku, dan wayang Panji dari Klaten dengan dalang Mbah Bimo.
“Ada teman teman seniman tradisi luar kota juga yang memeriahkan acara, ada dari Tuban, solo, Magelang dan Sulawesi,”pungkasnya.