Kasus Leptospirosis Merebak, Komisi II DPRD Pacitan Segera Cek Lapangan

oleh -1 Dilihat
SOSIALISASI KASUS LEPTOSPIROSIS. Dinkes Jatim menggelar sosialisasi leptospirosis beberapa waktu lalu di Kecamatan Nawangan. (Foto: Sulthan Shalahuddin/Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pacitan memastikan jajarannya akan segera melakukan pengecekan lapangan terkait temuan kasus leptospirosis yang belakangan mulai merebak di Pacitan.

Ketua DPRD Pacitan Ronny Wahyono saat ditemui pada Kamis (2/3/2023) di Pacitan mengatakan sejumlah titik akan menjadi sasaran jajarannya untuk mengecek perkembangan terkini terkait penanganan leptospirosis di Pacitan.

“Ya nanti kami dari komisi II DPRD Pacitan berkunjung ke lapangan baik itu ke tempat yang terkena wabah, maupun beberapa wilayah yang lain, mengecek kepada masyarakat apabila ada wabah tersebut,”jelas Ronny.

Secara khusus, Ronny juga menghimbau kepada masyarakat untuk menyampaikan aspirasi terkait penanganan leptospirosis kepada legislator.

Ketua DPRD Pacitan Ronny Wahyono. (Foto: Sulthan Shalahuddin/Pacitanku)

“Jika ada yang kurang pas terkait hal tersbeut, monggo disampaikan saja kepada kami, karena kami menampung aspirasi dan berusaha agar masyarakat Pacitan tetap sehat,”ujar legislator Partai Demokrat (PD) Pacitan itu.

Secara khusus, Ronny juga menghimbau kepada masyarakat untuk bisa bersama-sama menjaga lingkungan agar penyebaran wabah leptospirosis ini dapat dicegah agar tidak semakin meluas. Apalagi, kata dia, saat ini merupakan musim hujan yang rawan terhadap penyakit tersebut.

“Jadi kalau kita melihat situasi alam beberapa saat ini ikan memang sering hujan tanah longsor dan itu tentunya juga menimbulkan penyakit yang ada di wilayah, oleh karena itu juga kami harapkan masyarakat juga bisa bersama-sama menjaga lingkungan,”paparnya.

Di sisi lain, Pemkab melalui Dinkes, kata dia, juga tidak memungkinkan untuk seluruh wilayah di Pacitan. Sehingga, imbuh Ronny, kesadaran masyarakat yang diiperlukan untuk penanganan wabah ini.

“Dinkes bertugas mensosialisaikan bersama-sama, menggerakkan masyarakat untuk melakukan gerakan bersih-bersih lingkungan, agar tidak terjadi demam berdarah, malaria, leptospirosis dan penyakit lain yang mungkin timbul pada saat musim hujan,”pungkasnya.

Sebagai informasi, kasus leptospirosis di Pacitan terus meluas, hingga angka 203 kasus penderita kumulatif dari bulan Januari hingga Februari 2023. Dimana berdasarkan data dari Dinkes, ada 83 warga yang dinyatakan positif terjangket leptospirosis.

Puluhan warga terjangkit leptospirosis itu menyebar di sejumlah kecamatan, seperti Kebonagung, Tulakan, Arjosari, Ngadirojo, Tegalombo, Nawangan dan Sudimoro.

Adapun jumlah kasus tertinggi tercatat di wilayah Puskesmas Bubakan Tulakan dengan jumlah penderita sebanyak 35 orang.

Sementara total kematian akibat leptospirosis ini sebanyak 6 kasus, atau meningkat dibanding pekan lalu sebanyak 3 kasus.

No More Posts Available.

No more pages to load.