BBWS Bengawan Solo akan Kembali Bangun Sabo Dam di Lokasi Banjir Bandang Batu di Karangrejo

oleh -1 Dilihat
Ekskavator milik BBWS Bengawan Solo saat membantu membersihkan material batu di Desa Karangrejo, Kecamatan Arjosari pada Jumat (12/11/2021). (Foto: Dok BBWS Bengawan Solo)

Pacitanku.com, ARJOSARI – Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo akan membangun sabo dam yang kedua di lokasi banjir bandang batu di Dusun Wonosari, Desa Karangrejo, Kecamatan Arjosari.

Hal itu disampaikan oleh Kepala BBWS Bengawan Solo Agus Rudyanto usai meninjau lokasi banjir bandang batu di Dusun Wonosari, Desa Karangrejo, Kecamatan Arjosari.

Dalam peninjauan tersebut, BBWS Bengawan Solo juga menerjunkan dua alat berat ekskavator yang berkolaborasi dengan wheel loader milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pacitan untuk membuka jalan penghubung dua desa, yakni Desa Karangrejo dan Desa Karanggede tersebut.

“Pada tebing di sekitar lokasi bendungan Tukul yang rentan longsor. Oleh karenanya penanganan longsor yang sudah dilakukan akan ditambah dengan pembuatan sabo dam untuk menahan pasir dan batu dari hulu sungai,”kata Aguss, dikutip dari siaran pers BBWS pada Sabtu (13/11/2021).

Lebih lanjut, Agus mengatakan salah satu cara mengantisipasi kejadian banjir dan longsor batu tersebut adalah membangun Sabo Dam.

“Antisipasi longsor diatasi dengan membuat Sabo Dam seperti di Merapi, airnya lewat tapi batu-batu dan pasirnya ditahan sehingga tidak mendangkalkan sungainya. Penambahan sabo dam menjadi solusi dari bencana alam, sekarang baru ada 1 dam, karena memang anggarannya kena refocusing itu sampai sekarang anggarannya masih tertunda,”paparnya.

Agus mengatakan BBWS Bengawan Solo terus mengupayakan penanganan dengan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten dan dinas terkait untuk melakukan penanganan lebih lanjut.

Menurut Agus, material batu-batu dari Bukit Parangan yang terbawa banjir menutup jalan penghubung Desa Karangrejo dan Desa Karanggede, sehingga tidak bisa dilalui kendaraan.

“Jalan yang tertutup batu dan lumpur tersebut juga merupakan jalan menuju Waduk Tukul. Akibatnya, jalan penghubung antara Desa Karangrejo dengan Desa Karanggede di Kecamatan Arjosari tertutup total. Untuk jalan menuju Waduk Tukul (Jumat 12 November 2021) pagi ini sudah dapat dilalui, namun tiba – tiba siang hari sekitar pukul 11.30 WIB kembali tertutup batu dan lumpur,” katanya.

Agus mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir untuk selalu waspada. Mengingat dalam beberapa hari terakhir hujan turun dengan intensitas tinggi.“Masyarakat jangan mendekati lokasi karena dikhawatirkan terjadi banjir susulan,”pungkasnya.

Untuk diketahui, banjir bandang batu beberapa kali terjadi di kawasan itu. Untuk mengatasi kondisi rutinitas tersebut BBWS Bengawan Solo pada tahun 2019 telah membangun Sabo Dam pertama, yang direncanakan akan dibangun Sabo Dam kedua seiring dengan meningkatnya intensitas banjir bandang batu sepekan ini.

Sabo Dam sendiri merupakan struktur yang berfungsi sebagai bangunan penangkap sedimen debris atau lahar yang biasa ditempatkan pada sungai di gunungapi. Bangunan ini bermanfaat dalam mengendalikan lahar atau debris terutama yang terjadi disebabkan oleh hujan yang lebat. (red/DP)