Mantap, Warga Gotong Royong Buka Potensi Sumber Air Bawah Tanah di Pringkuku

oleh -4 Dilihat

Pacitanku.com, PRINGKUKU – Warga Dusun Jambu, Desa Ngadirejan, Kecamatan Pringkuku bekerja sama dengan lintas komunitas, yaitu Karang Taruna (Katar), Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) dan Pacitan Speleology Society (PSS) gotong royong membuka potensi air bawah tanah yang terletak di Luweng Seropan, Desa Ngadirejan, Kecamatan Pringkuku pada Ahad (25/4/2021) lalu.

Situasi puasa tidak menyurutkan niat dan antusias warga untuk melanjutkan membuka potensi air bawah tanah melalui program Penyediaan Air Minum Dan Sanitas Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) dengan nama “Tirto Miri Lengkung” tersebut.

Selama ini, kebutuhan air bersih di Desa Ngadirejan, Kecamatan Pringkuku selalu meningkat disaat musim kemarau. Namun rupanya di Desa tersebut memiliki potensi sumber air yang tersembunyi di dalam goa maupun luweng.

Kegiatan ini dilaksanakan di Dusun Jambu dan sumber air yang diambil berada di dalam Luweng Seropan. Menggunakan pipa HDPE dengan kedalaman kurang lebih 50 kl meter masuk kedalam goa serta reservoir di Gunung Dandang diharapkan dapat mengaliri seluruh Desa Ngadirejan.

Adapun, program PAMSIMAS tersebut memang baru dimulai pada tahun 2021 dan diharapakan bisa dikembangkan di seluruh Desa Ngadirejan. Kegiatan ini menjadi program baru di desa Ngadirejan untuk mengangkatan sumber air dalam luweng pertama di Kecamatan Pringkuku.

“Saya sangat senang, karena saya tidak perlu memikul air jauh-jauh dari kali (sungai, red) saat musim kemarau” ujar Tukiman, salah satu warga Desa Ngadirejan.

Sementara, Ketua Koordinasi  KKM Tirto Miri Lengkung Budi Setiawan mengharapkan potensi goa yang ada di Desa Ngadirejan selain menjadi tempat wisata untuk kedepannya juga bisa dimanfaatkan airnya disaat kemarau.

“Serta dengan program ini pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan,”ujar Budi.

Medan sumber yang berbeda dan membutuhkan keterampilan khusus juga membutuhkan waktu yang sangat lama.

“Luweng Seropan memiliki potensi air yang besar tetapi medan di dalam goa juga sangat susah,”kata anggota PSS Aziz Pratoko.

Aziz berharap, dengan adanya program PAMSIMAS ini masyarakat ikut memelihara, menata, dan mengelola potensi yang ada di Desa Ngadirejan sehingga peran dan pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan.

Kontributor: Yunita Indah Wulansari (Mahasiswa STKIP PGRI Pacitan)
Editor: Dwi Purnawan