Tim Uji Kelayakan Sebut Wahana Jembatan Watu Bale Bisa Beroperasi dengan SOP yang Disepakati

oleh -1 Dilihat
CEK LOKASI. Tim Uji kelayakan saat mengecek Jembatan Watu Bale Tulakan. (Foto: Istimewa)

Pacitanku.com, PACITAN – Tim uji kelayakan dari CV Cikalplus menyebut wahana jembatan penyeberangan Watubale di Desa Jetak, Kecamatan Tulakan bisa beroperasi dengan standart operational procedure (SOP) yang telah disepakati.

Rekomendasi itu disampaikan CV Cikalplus yang bergerak di bidang outbond dan adventure setelah melakukan pengecekan wahana wisata minat khusus tersebut pada Kamis (28/1/2021) lalu.

“Alhamdulillah pengecekan lancar, pada intinya bisa di operasionalkan dengan SOP yang sudah disepakati,”kata direktur CV Cikaplus Rina Susiantri, Ahad (31/1/2021).

Baca juga: Pemdes Jetak Desak Pemkab Segera Izinkan Operasional Wahana Jembatan Watu Bale

Namun demikian, Rina mengatakan sejumlah catatan diberikan kepada pengelola agar wahana yang dibangun sejak Desember 2020 itu dilengkapi.

“Namun demikian ada catatan agar tali dirapikan termasuk ujung-ujung tali yang masih berserabut. Dan saran pengunjung atau wisatawan yang menyeberang tetap memakai harnes pengaman, kemarin pengelola juga menyampaikan bahwa akan ada tali pancang tambahan dengan jangkar agar wahana tidak goyang ketika dilewati,”jelas Rina.

Menurut Rina, kompetensi pengelola wahana penyeberangan di kawasan wisata Watubale dinyatakan cukup dengan pelatihan yang telah diikuti dan study tiru ke wahanadi Kabupatn lain yang sejenis.

Atas dasar itu, Rina mengatakan pihaknya selaku direktur  CV Cikalplus menyebut wahana penyeberangan di Kawasan wisata Watubale layak untuk beroperasi atau memberikan layanan wisata minat khusus.

Namun demikian, ada kententuan yang harus ditaati oleh pengelola, diantaranya  mematuhi protokol kesehatan, wisatawan wajib menggunakan safety tools and equipment dan mematuhi arahan pemandu.

“Jumlah maksimal saat penyeberangan 5 orang wisatawan, terdiri dari 4 wisatawan dan 1 pemandu, jumlah maksimal di pulau 5 orang, anak dibawah umur, lansia dan wisatawan dengan riwayat sakit jantung dilarang menyeberang wahana, kemudian untuk waktu berada di pulau maksimal 10 menit,”jelasnya.

Selain itu, Rina mengatakan ketentuan yang wajib ditaati selanjutnya adalah melakukan pemantauan prakiraan cuaca harian. Dan jika ada gelmbang besar, Rina meminta wahana jembatan itu ditutup.

“Juga perlu dilaksankan pemeriksaan dan perawatan secara berkala berkelanjutan selama 2 tahun masaaktifoperasiwahana dan pembaharuan saat masa aktif telah habis, kemudian pemandu dan pengelola memastikanSOP terlaksana ketka wahana tersebut beroperasi, karena kelalaianpengelola Ketika pelaksanaan penyeberengan diluar tanggung jawab CV Cikalplus adventure dan tim uji kelayakan,”pungkasnya.

Adapun tim uji kelayakan wahana wisata minat khusus tersebut dari berbagai unsur. Selain dari CIkalplus, juga bersama tim yang memiliki kompetensi terkait wisata minat khusus yaitu Yulian dari Federasi Panjat Tebing Indonesia, kemudian Insya Assabirin dari Pacitan Speleologi Society, Khoirul Amin dari Pacitan Surf Club, Imam Syafii dari Cross Outbondand Adventure dan Andi Setiawan dari Divisi Outbond and Adventure CV Cikalplus.

Untuk diketahui, pengelola wisata Pantai Watu Bale membuka wahana jembatan ekstrem untuk wisata minat khusus. Jembatan dengan panjang 100 meter tersebut telah selesai dibangun pada akhir Desember 2020 lalu dan direncanakan akan dibuka pada awal Januari 2021. Namun karena terkendala proses perizinan, hingga saat ini wahana tersebut belum dibuka.

No More Posts Available.

No more pages to load.