Kadisdik Pacitan: Kethek Ogleng Jadi Warisan Budaya Takbenda Nasional

oleh -0 Dilihat
WARISAN BUDAYA. Kadisdik Pacitan Daryono menerima sertifikat Kethek Ogleng sebagai warisan budaya takbenda dari Gubernur Jatim Khofifah, baru-baru ini. (Foto:Istimewa)

Pacitanku.com, PACITAN – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Pacitan Daryono mengatakan seni pertunjukan Kethek Ogleng dari Desa Tokawi, Kecamatan Nawangan ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda nasional 2019.

Pada pekan lalu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan sertifikat sebagai warisan budaya takbenda nasional yang diterima langsung oleh Kadisdik Daryono untuk kategori inovasi budaya daerah.

“Intinya kesenian Kethek Ogleng itu menjadi diakui oleh nasional dalam hal ini pemerintah pusat diakui sebagai warisan budaya tak benda,”kata Daryono saat dikonfirmasi Pacitanku.com, Rabu (18/11/2020) di Pacitan.

Lebih lanjut, Daryono mengatakan, proses pengusulan dilakukan sejak tahun 2019 melalui pemerintah kabupaten Pacitan.

“Dan itu pengusulnya dari Kabupaten Pacitan, dan saya juga mengusulkan ke Provinsi dan setelah diuji akhirnya terpilih menjadi warisan budaya,”ujarnya.

Dan pada tahun ini, Daryono mengatakan penerimaan penghargaan sebagai warisan budaya tak benda diserahkan bersamaan dengan Kabupaten lain.

“Jadi dibarengne karo seluruh warisan budaya tak benda di Jawa Timur tahun 2019, Kemudian pada saat acara penerimaan Pacitan diundang untuk menerima,”tandasnya.

Pada tahun 2020 ini, Daryono juga mengatakan pihaknya juga telah mengusulkan tiga budaya lainnya sebagai warisan budaya nasional.

“Tahun 2020 saya mengusulkan ada 3 jadi ada diantaranya upacara adat Tetaken Kebonagung dan Brojo Geni, kita juga mengusulkan sudah ada tahap verifikasi dan tinggal menunggu masuk sebagai warisan budaya apa tidak,”jelasnya.

Brojo Geni adalah sebuah tradisi populer dilingkungan pondok pesantren yang umumnya berada di Pulau Jawa,dimana kegiatan ini adalah bermain sepakbola api. Bola yang digunakan untuk bermain adalah kelapa tua yang direndam dengan minyak tanah lalu dibakar.

Di Pacitan, tradisi Brojo Geni ini diperkenalkan pada masyarakat umum oleh organisasi Gerakan Pemuda (GP) Ansor Pacitan.

Sementara, Tetaken adalah pacara adat khas Kebonagung Pacitan yang digelar di Plataran Gunung Limo, Desa Mantren, Kecamatan Kebonagung.

Sebelum ada Kethek Ogleng, Daryono mengatakan sebelumnya Pacitan juga telah memiliki warisan budaya tak benda lainnya seperti upacara adat Ceprotan dari Desa Sekar, Kecamatan Donorojo.

“Sebelumnya Pacitan juga sudah memiliki warisan budaya yang lain seperti ceprotan, saya tetep syukur kalu ada informasi dari masyarakat barangkali ada budaya yang masih di-uri-uri untuk saya usulkan,”pungkasnya.

Ditetapkannya Kethek Ogleng sebagai warisan budaya takbenda nasional ini semakin menambah pencapaian prestasi Kethek Ogleng di Pacitan. Dimana pada akhir 2019 lalu, seni tari Kethek Ogleng resmi mengantongi hak cipta yang sah terdaftar dikementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkuham) RI. Adapun nomor pencatatan sertifikat HAKI ini adalah 090997.

Adapun pemegang hak cipta tari kethek Ogleng adalah sang pencipta seni tari tersebut, yakni Sukiman yang beralamatkan di Jelok RT/RW 3/XI Desa Tokawi Kecamatan Nawangan.

Pewarta: Putro Primanto
Editor: Dwi Purnawan

Video Gerakan Dasar Kethek Ogleng Pacitan