Pacitanku.com, PACITAN – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Pacitan nomor urut 1 Indrata Nur Bayuaji dan Gagarin memiliki visi “Pacitan sejahtera dan bahagia” dengan tagline “utamakan rakyat.”
Seperti dikutip dari laman KPU Pacitan, Ahad /10/2020), salah satu yang ingin ditargetkan dalam pencapaian visi tersebut adalah dengan menciptakan birokrasi pemerintah yang inovatif, profesional, dan melayani.
“Penguatan birokrasi pemerintah merupakan salah satu elemen penting dalam mendorong terlaksananya pelaksaan program dan kegiatan pemerintah. Birokrasi yang kuat menjadi tuntutan setiap pemerintah daerah untuk menghasilkan pemerintah yang profesional, bersih, efektif, dan akuntabel,”demikian penjelasan yang tertuang dalam visi dan misi Aji-Gagarin.
Strategi penciptaan birokrasi pemerintah yang inovatif, profesional, dan melayani untuk mencapai sasaran-sasaran diantaranya meningkatnya inovasi pemerintah dalam memudahkan pelayanan masyarakat. Selain itu juga meningkatnya pernanfaatan teknologi informasi dalam melayani masyarakat.
Kemudian juga meningkatnya kemudahan masyarakat dalam menerima pelayanan dengan mendekatkan pelayanan di tingkat kecamatan. Meningkatnya kualitas perencanaan, pengelolaan keuangan, transparansi, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintah dan juga meningkatnya sinergi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan antara Pemerintah Kabupaten sampai dengan Pemerintah Desa.
Untuk mencapai hal itu, Aji-Gagarin memiliki program aksi birokrasi pemerintah. Dimana pembangunan birokrasi yang kuat melalui peningkatan kinerja pemerintah, profesionalisme birokrasi, dan peningkatan pelayanan publik merupakan elemen penting untuk menjaga agar kelangsungan pembangunan dapat terlaksana.
“Birokrasi yang kuat menjadi prasyarat utama penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Untuk mempercepat pembangunan birokrasi,”demikian penjelasan dalam visi-misi tersebut.
Adapun program aksi dibidang birokrasi pemerintah oleh Aji-Gagarin yaitu reformasi birokrasi. Dimana program ini dilakukan untuk menciptakan birokrasi yang lincah, berani, dan inovatif. Menghapus polas linier, monoton, dan terjebak pada zona nyaman. Sekaligus menciptakan birokrasi yang tanggap dan cepat melayani
Selanjutnya adalah program aksi mall pelayanan publik di kecamatan. Program ini diharapkan mampu mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, memperpendek jarak, dan lebih menghemat biaya. Pelayanan-pelayanan yang dapat diberikan mulai dari pelayanan perizinan, pernbayaran pajak, pelayanan administrasi penduduk.
Selanjutnya, adalah integrasi kebijakan kabupaten-kecamatan-desa. Sehingga, dengan program ini, diharapkan kebijakan menjadi lebih tersistem, sistematis, lebih jelas, dan tidak tumpang tindih. Jelas dalam pembagian kewenangan, Serta menjamin keterpaduan program kabupaten, kecamatan, dan desa.
Berikutnya adalah penggunanan teknologi informasi dan integrasi data. Dimana program ini diharapkan mampu mempermudah pemerintah dalam melakukan pelayanan, dengan memanfaatkan penggunaan teknologi informasi yang mampu mengintegrasikan data-data penduduk dalam sebuah sistem basis data yang besar.
Terakhir adalah program aksi pagu indikatif kecamatan minimal 10 milyar setahun. Dimana, pagu indikatif kecamatan dimaksudkan untuk memastikan pemerataan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di seluruh wilayah kecamatan. Proses pengusulan program dibahas dan disepakati pada forum Musrenbang kecamatan dengan mempertimbangkan prioritas pembangunan Bupati.