Pacitanku.com, PACITAN — Konteks politik menjadi prosentase tertinggi tingkat kerawanan dalam perhelatan Pilbup serentak, 9 Desember nanti, di Kabupaten Pacitan. Hal tersebut merujuk hasil keputusan resmi Bawaslu RI.
“Sejak tanggal 25 Juni lalu, kita melakukan pemetaan kerawanan. Selanjutnya dilaksanakan evaluasi pada 3 Juli, hingga oleh Bawaslu RI dijadikan keputusan resmi terkait tingkat kerawanan Pilbup di Pacitan,” ujar Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga, Bawaslu Pacitan, Sulami, Rabu (15/7/2020).
Sulami menjelaskan, dalam pemodelan pemetaan kerawanan tersebut, Bawaslu menerapkan empat konteks. Yang pertama konteks sosial, dimana hasilnya sebesar 44,44 persen.
Selanjutnya konteks politik dengan hasil 55,97 persen, konteks dukungan infrastruktur dengan hasil 43,90 persen dan terakhir konteks pandemi global coronavirus disease 2019 (COVID-19) dengan hasil 35,59 persen.
“Konteks pandemi COVID-19 ini memang masuk kategori kerawanan rendah degan indikator warna biru. Mengingat saat dilaksanakan pemetaan, kasus COVID-19 di Pacitan masih landai. Namun sebulan kemudian baru ada lonjakan kasus,” jelasnya.
Meski begitu, Sulami menyebut secara akumulatif, Kabupaten Pacitan masuk kategori tingkat kerawanan sedang. Soal adanya prosentase tinggi pada konteks politik, diperkirakan adanya praktik politik uang ditengah masa pandemi COVID-19.
“Suatu misal bantuan sosial yang akan dipolitisir dan praktik politik uang. Persoalan ini yang menjadi atensi pengawasan dari Bawaslu,” tegasnya.
Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan