Atraksi Adu Kelapa Semarakkan Penilaian Lapang Lomba Gotong Royong di Desa Cemeng

oleh -5 Dilihat
Tarian adat adu kelapa turut menyemarakkan penilaian lapang lomba pelaksana gotong royong terbaik Provinsi Jawa Timur tahun 2019 di Desa Cemeng, Donorojo, Kamis (20/6/2019). (Foto: Humas Pemkab Pacitan)

Pacitanku.com, DONOROJO – Atraksi tari adat adu kelapa turut menyemarakkan penilaian lapang lomba pelaksana gotong royong terbaik Provinsi Jawa Timur tahun 2019 di Desa Cemeng, Donorojo, Kamis (20/6/2019).

Dalam tarian tersebut, sejumlah pria yang menjadi penari naik ke atas panggung dan menggunakan kelapa yang telah dikupas kulitnya untuk menari dengan sebutan tari adat adu kelapa, yang merupakan kesenian khas Desa Cemeng, Kecamatan Donorojo.

Ketua Tim Penilaian Lapang Pelaksana Gotong Royong Terbaik dari Provinsi Jawa Timur Rusmiati mengapresiasi adanya pertunjukan adat adu kelapa tersebut.

Rusmiati mengatakan dari bahan utama penilaian yang disiapkan mulai Destinasi Wisata, Sarana Olah Raga, Embung dan Produk Unggulan Kawasan Pedesaan (Prukades) semakin menjadi pertimbangan utama jika dibumbui seni budaya yang ada, terlebih jika menjadi Desa Wisata.

“Begitu juga dengan inovasi yang melibatkan seluruh organisasi desa. Mengingat Pacitan dan Cemeng adalah gerbang yang sangat strategis. Intinya yang kami garis bawahi Pacitan mempunyai nilai lebih yang menjadi pertimbangan kami,” kata dia.

Rusmiati mengatakan, selain Desa Cemeng di Pacitan, ada tiga kabupaten di Jatim yang masuk sebagai nominator. Yakni Kabupaten Madiun, Ponorogo, dan Banyuwangi. Mereka akan bersaing mendapatkan nilai tertinggi dari para juri untuk beberapa kategori. Diantaranya ekonomi, lingkungan, dan sosial budaya.

Sementara, Bupati Pacitan Indartato mengatakan diharapkan Desa Cemeng yang kini mewakili Kabupaten Pacitan di Lomba Gotong Royong layak untuk mempersembahkan yang terbaik kepada tim penilai dan Desa Cemeng.

Indartato mengatakan lomba merupakan sarana untuk mencapai tujuan, umumnya yakni menjadi semakin baik dari segala aspek yang ada. Yakni menjadi jembatan mencapai tujuan menyejahterakan masyarakat. “Lomba hanya sebagai sarana saja. Tujuannya adalah untuk kehidupan yang lebih baik,” katanya seperti dalam siaran pers Humas Pemkab Pacitan yang dikutip Pacitanku.com pada Jumat (21/6/2019).

Selain itu, Indartato mengatakan taraf hidup lebih baik itu diantaranya ditandai dengan berkurangnya angka kemiskinan, bertambahnya usia partisipasi sekolah, maupun naiknya derajat kesehatan masyarakat. “Jangan berhenti pada lomba saja (semangat gotong royong). Tetapi harus terus berlanjut dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya. (Humas/RAPP002)

https://youtu.be/mSizqXCGPyo