Mendikbud: SMPN 2 Pringkuku Rusak Parah dan Harus Dibangun Ulang

oleh -2 Dilihat

Pacitanku.com, PRINGKUKU – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menjanjikan bantuan penuh untuk pembangunan unit baru sekolah berikut pengganti fasilitas dan aset yang rusak terendam banjir maupun tertimbun longsor di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Komitmen itu eksplisit disampaikan Mendikbud Muhadjir di Pacitan, Jumat (8/12/2017) usai meninjau dua SMPN 1 Arjosari dan SMPN 2 Pringkuku yang mengalami dampak parah banjir dan longsor di daerah setempat.

“Jadi untuk bangunannya nanti tanggung jawab Kemendikbud sementara untuk lahan menjadi wewenang pemerintah daerah,” kata Mendikbud Muhadjir Effendy saat meninjau SMPN 2 Pringkuku di Desa Glinggangan, Kecamatan Pringkuku.

Namun, Muhadjir tak serta merta merekomendasikan relokasi dan pembangunan gedung sekolah baru untuk SMPN 2 Pringkuku.

Kendati telah melihat langsung kondisi retakan serta tingkat kerusakan setelah terjadi pergerakan tanah bersamaan peristiwa bencana banjir bandang dan tanah longsor, Selasa (28/11) itu, Muhadjir tetap menyarankan pemerintah daerah untuk melakukan kajian geologis.

Caranya, kata dia, Pemkab Pacitan bisa mengundang ahli geologi dari Yogyakarta, seperti UMY ataupun dari Malang.

“Itu nanti kalau yang mengundang Pak Bupati pasti maulah bantu ya. Supaya ada kajian ilmiah untuk mengetahui apakah struktur tanah di lahan sekolah ini masih bisa digunakan atau tidak. Misal ada aliran bawah tanah apakah bisa dibuatkan saluran sehingga bangunan di atasnya tidak harus dibongkar,” ujarnya.

Jika memang tidak memungkinkan, Muhadjir memastikan Kemendikbud siap mengucurkan anggaran besar guna pembangunan unit sekolah baru di lahan yang disediakan pemerintah daerah.

Terkait dengan sekolah-sekolah lain yang juga mengalami kerusakan secara bervariasi, Muhadjir tidak otomatis menjanjikan penggantian unit sekolah baru.

Ia menegaskan kesiapan dan komitmen di tingkat Kemendikbud dalam membantu pemulihan sarana dan prasarana pendidikan di Pacitan pascabencana, namun tidak disebut alokasi anggaran yang disediakan.”Pokoknya disiapkan (dana, red.) secukupnya,” ucapnya tanpa merinci besaran dana yang disediakan.

Padahal, pascabanjir dan tanah longsor melanda Kabupaten Pacitan, tercatat 89 sekolah dilaporkan rusak. Dari jumlah itu, 68 di antaranya dinyatakan rusak berat dan sisanya 11 rusak sedang.

Menurut Muhadjir, SMPN 2 Pringkuku dinyatakan paling parah dan harus dibangun ulang. Adapun sekolah lain yang sebagian besar asetnya masih dapat diselamatkan, pemerintah akan membantu memulihkan.

Pihak sekolah menyebut tanda-tanda gerakan tanah di bawah bangunan yang berdiri pada 1997 itu sudah terjadi sejak lama. Upaya menahan rekahan juga sudah dilakukan, baik dengan memasang fondasi cakar ayam maupun penyangga. Namun, langkah itu tak membuahkan hasil. Dampaknya dari total 12 lokal, 10 di antaranya tak layak pakai.

Untuk kegiatan belajar mengajar, kata pimpinan sekolah itu, Widiastuti, SMPN 2 Pringkuku telah bekerja sama dengan SD terdekat secara bergantian.

Sejak pagi hingga siang, kelas yang ada digunakan untuk siswa dari dua SD yang digabung sementara dengan alasan salah satu unit SD juga longsor. Giliran belajar mengajar siswa SMP berlangsung siang hingga sore hari. Terkait dengan kegiatan Ujian Akhir Sekolah (UAS), peserta terpaksa dititipkan di rumah warga.

Sumber: Antaranews