DPR: Tukang Bangunan Harus Bersertifikasi untuk Suksesnya MEA

oleh -0 Dilihat
SERTIFIKASI TUKANG. Anggota DPR RI Gatot Soedjito saat memberikan arahan dalam Pembekalan Dan Fasilitas Uji Kompetensi, Tukang Bangunan Umum Menggunakan Mobile Training Unit (MTU)” Rabu (15/11/2017) di Pacitan. (Foto: Rach)

Pacitanku.com, PACITAN – Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat-Republik Indonesia (DPR-RI) Gatot Soedjito berharap ada kualifikasi dan kompetensi tukang bangunan umum yang memadai untuk mewujudkan kemakmuran, dan juga menyukseskan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

“Cita-cita pendiri bangsa ini adalah untuk mewujudkan kemakmuran bangsa, dan salah satu instrumen mewujudkan kemakmuran itu, sesuai dengan komisi saya adalah kualifikasi uji kompetensi personal tukang,”katanya saat memberikan sambutan “Pembekalan Dan Fasilitas Uji Kompetensi, Tukang Bangunan Umum Menggunakan Mobile Training Unit (MTU)” pada Rabu (15/11/2017) di Balai Desa Tanjungsari, kecamatan/Kabupaten Pacitan.

Lebih lanjut, politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini mengatakan bahwa para tukang bangunan harus berkualitas karena menyesuaikan dengan tuntutan zaman. Selain itu, para tukang harus aman dalam artian mempunyai pengatahuan terhadap pertukangan.

SERTIFIKASI TUKANG. Anggota DPR RI Gatot Soedjito saat menghadiri Pembekalan Dan Fasilitas Uji Kompetensi, Tukang Bangunan Umum Menggunakan Mobile Training Unit (MTU)” Rabu (15/11/2017) di Pacitan. (Foto: Rach)

Sebagai contoh, kata Gatot, di Negara Malaysia, apabila terlihat ada kegiatan proyek atau tukang sedang mengerjakan pembangunan, petugas akan mencari tahu sertifikasinya. Apabila tukang tersebut tidak bisa menunjukkan kepemilikan sertifikasi, maka tidak boleh melanjutkan kegiatan pembangunannya.

Untuk itu, dia berharap, dengan adanya MEA yang mau tidak mau harus dihadapi, perlu di cetak tukang-tukang yang professional, cakap serta cerdas. Untuk itu perlu adanya pelatihan yang bersertifikasi agar mereka mempunyai kemampuan serta keterampilan  yang memadai.

“Dengan modal tersebut, mereka nantinya tidak hanya mampu bersaing dengan pekerja bangunan yang berasal dari daerah lain di Indonesia saja. Tapi juga dari Negara lain yang masuknya ke Indonesia bersamaan dengan berlakunya era MEA,”ungkapnya.

Para tukang di Indonesia, kata Gatot, harus dilindungi kualitas atau kemampuan yanmereka didalam rangka karena pelaku kontruksi, mereka itu harus diberikan pengetahuan yang memadai.“Paling tidak, kontruksi bangunan yang dibangun mememnuhi syarat, artinya bangunan ini layak dan tidak roboh,”tegasnya.

Dia berharap pelatihan yang diikuti puluhan tukang bangunan Pacitan tersebut dapat diikuti dan bermanfaat untuk masyarakat.

“Mudah-mudahan pelatihan ini diikuti dan bermanfaat untuk tukang-tukang di Pacitan. Tukang2 ini tidak hanya  apa namanya mampu melindungi pekerjaannya, tapi mempu mewujudkan kualitas, lebih bisa dirasakan untuk masyarakat, dan kami kebetulan menjadi anggota DPR dari Partai Golkar, perlu diketahui bahwa Golkar sahabat rakyat harus bermafaat untuk masyarakat Pacitan,”pungkasnya. (DP/Rach)