Miris, Jembatan Gantung di Pacitan Mulai Lapuk Termakan Usia

oleh -4 Dilihat
Jembatan Gantung via @budi_bsa
Jembatan Gantung via @budi_bsa

Pacitanku.com, PACITAN – Warga yang memanfaatkan jembatan gantung sebagai sarana penyeberangan di Pacitan terancam. Ini lantaran lantai kayu jembatan gantung tersebut mulai lapuk. 

Maklum, jembatan penyeberangan itu rata-rata sudah berumur belasan tahun. Seperti jembatan gantung penghubung Desa Tambakrejo, Kecamatan Pacitan, misalnya. Lantainya bahkan sudah berlubang. 

Alhasil, warga yang melintas di jembatan harus berhati-hati agar tidak terjerembab lubang menganga tersebut. Dari sebelas jembatan gantung yang ada, hanya dua yang lantainya sudah diganti plat bordes. 

‘’Sebenarnya jika pemeliharaannya dapat dilakukan dengan baik, lifetime (usia) lantai jembatan kayu bisa lama,’’ ujar Kepala Bidan Bina Marga DPUPR, Suparlan, Minggu (2/7), dikutip dari Jawapos.




Suparlan merinci tiga jembatan gantung membentang di Desa Kedungbendo, Arjosari, serta dua lainnya di Desa Banjarsari, Pacitan. Enam lainnya berada di kecamatan Pacitan (Tambakrejo, Gunungsari, Kembang), serta sisanya membentang di kecamatan Arjosari (Mangunharjo, Gegeran, Kebondalem). ‘’Rata-rata usianya sudah di atas sepuluh tahun,’’ ujarnya.

Keberadaan sungai Grindulu yang membelah Pacitan diakui Suparlan membuat masyarakat setempat bergantung pada infrastuktur jembatan. 

Tanpa adanya jembatan, akses antar wilayah jelas membuat jarak tempuh semakin panjang juga memerlukan waktu lebih lama. Lantaran warga dan pengguna jalan lainnya harus memutar untuk sampai ke tempat tujuannya. ‘’Masyarakat sangat membutuhkan jembatan gantung untuk akses sehari-hari,’’ jelasnya.

Kendati akses penting, Suparlan menyebut jika pihak Desa kurang berperan dalam hal perawatan jembatan gantung yang ada di wilayahnya. 

‘’Sebagai contoh, supaya tidak korosif, kabel itu minimal harus dilapisi pelindung setahun sekali. Atau jika mur dan bautnya kurang kencang, ya tolong lah bantu mengencangkan. Itu sebenarnya sepele dan mudah, tetapi tidak banyak yang mau melakukan,’’ terang Suparlan.

Sebab, sama seperti jenis infrastruktur lain, jembatan gantung juga membutuhkan perawatan agar tetap berfungsi optimal. Dijelaskan Suparlan, kebutuhan pemeliharaan yang wajib dilakukan yakni melindungi kayu dari ancaman perubahan cuaca. Itu agar tidak mudah lapuk. Tidak hanya lantai, kabel berbahan serat besi serta mur baut yang terpasang pun juga perlu diperhatikan. 

‘’Dibandingkan jembatan permanen berbahan beton atau baja, tentu jembatan gantung ini lebih rawan. Karena itu kami minta partisipasinya dalam membantu merawat,’’ katanya.