Pasar Tumpah Bikin Pacitan Macet Saat Libur Lebaran

oleh -0 Dilihat
Pasar Tumpah Tegalombo. (Foto: Dok Pacitanku.com)
Pasar Tumpah Tegalombo.

Pacitanku.com, PACITAN – Kemacetan merupakan hal yang tidak diinginkan pemudik saat perayaan Hari Raya Idul Fitri. Namun meningkatnya hingga saat ini kemacetan tidak bisa dihindari akibat meningkatnya jumlah kendaraan saat momen mudik lebaran. 

Namun, keberadaan pasar tumpah juga menjadi faktor lain penyumbang kemacetan. Seperti di Kabupaten Pacitan, sejumlah titik kemacetan kebanyakan disebabkan karena adanya pasar tumpah. 

Sedikitnya ada empat titik yang paling rawan macet akibat pasar tumpah. Yakni, di pasar Tulakan, Tegalombo, Nawangan, dan pasar Arjowinangun. Pada pemudik diminta waspada, kala melintasi empat titik tersebut. 

‘’Yang paling krusial, karena ramai dan jalannya yang tidak begitu lebar, ada empat titik. Yakni, di pasar Tulakan, Tegalombo, Nawangan dan Arjowinangun,’’ kata Kepala Dinas Perhubungan (dishub), Wasi Prayitno, dikutip dari Jawapos, Jumat (30/6/2017).

Keempat pasar tersebut dinilai brpotensi menimbulkan macet lantaran saat momen-momen tertentu, jumlah pedagangnya membludak. Seperti pada momen pasaran. 




Pedagang membludak hingga berjualan memakai badan jalan. Akibatnya, aktivitas pasar pun ikut bergeser. 

ulai transaksi jual beli, sampai bongkar muat barang. Pada hari libur lebaran, momen pasaran dipastikan akan ada. 

‘’Pasti ada momen pasaran. Termasuk, pasca lebaran, yang notabene momen mudik dan liburan,’’ ujarnya.

Untuk mengantisipasi kemacetan akibat pasar tumpah, dishub berkoordinasi dengan camat, kepala pasar, serta polsek setempat. Solusinya, parkir harus dilakukan dengan tertib di satu sisi. Depan keempat pasar tersebut juga harus steril dari parkir kendaraan. 

‘’Kalau perlu, seperti di pasar Tegalombo, mereka menjadikan halaman bekas kantor bupati lama sebagai lahan parkir pasar. Itu untuk meminimalisasi kemacetan nanti,’’ terangnya.

Wasi juga meminta pemudik waspada saat melintasi jalur rawan longsor di Tegalombo dan Arjosari. Juga jalur sempit rawan kemacetan menuju sejumlah objek wisata favorit di wilayah Pringkuku, Punung, dan Donorojo. (naz/rif/jprm)