Sepakati Pengelolaan Taman Bumi Gunung Sewu, Indartato: Semoga Bermanfaat bagi Kesejahteraan Masyarakat

oleh -0 Dilihat
Bupati Indartato menandatangani kesepakatan pengelolaan taman bumi Gunung Sewu di Wonosari. (Foto: Humas Pemkab)
Bupati Indartato menandatangani kesepakatan pengelolaan taman bumi Gunung Sewu di Wonosari. (Foto: Humas Pemkab)

Pacitanku.com, WONOSARI – Tiga bupati yang ada di kawasan taman bumi (Geopark) Gunungsewu menandatangani peraturan bupati (perbup) bersama terkait pengeolaan geopark di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tiga bupati kawasan taman bumi Gunung Sewu yakni Bupati Gunung Kidul (DIY) Badingah, Bupati Pacitan (Jatim) Indartato dan Bupati Wonogiri (Jateng) yang diwakili Sekda Suharno.

Bupati Pacitan Indartato berharap pengelolaan Geopark Gunung Sewu yang membentang dari Pacitan, Wonogiri dan Gunung Kidul bisa semakin diakui dunia dan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat di tiga daerah tersebut.

“Dengan adanya kesepakatan bersama ini, Geopark Gunung Sewu semakin diakui dunia dan bermanfaat bagi masyarakat untuk kesejahteraan hidupnya” katanya saat peraturan bersama kepala daerah tiga kabupaten pada Rabu (24/5/2017) di ruang rapat Sekretaris Daerah Kabupaten Gunung Kidul Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul.

Sementara, Bupati Gunung Kidul Badingah di Gunung Kidul mengatakan potensi Geopark Gunungsewu berlimpah dan perlu tetap dijaga. “Peraturan Bupati bersama ini perlu dilakukan untuk mensinergikan keanekaragaman geologi, hayati, dan juga budaya. Geopark Gunungsewu yang membentang di tiga kabupaten, untuk dimanfaatkan secara lestari,” katanya.

Dia mengatakan dengan kespakatan ini diharapkan mensukseskan validasi pada 2019 mendatang Nomor 24, 25, 27 Tahun 2017 ini mengatur tentang Pembentukan Pengelola Gunungsewu UNESCO Global Geopark, yang terdiri dari penasihat yakni kepala daerah dari tiga kabupaten, ketua badan pengelola dijabat oleh sekretaris masing-masing daerah. “Ke depan, setelah terkelola dengan baik, Geopark Gunungsewu dapat turut meningkatkan sektor pariwisata serta sektor lainnya di tiga daerah,” katanya.




Sementara General Manager Gunungsewu UNESCO Global Geopark Budi Martono mengatakan tiga daerah memiliki karakter berbeda sehingga dengan penandatanganan ini diharapkan meningkatkan komitmen bersama.”Bersama ini dapat mensinergikan dan semakin memantapkan upaya pengelolaan Geopark Gunungsewu di tiga daerah,” katanya.

Dia mengatakan Peraturan Bupati Bersama dan MOU antar Geopark ini maka dapat menjalin komunikasi baik pemerintah, DPRD, OPD, untuk bersama-sama bergerak dalam pengelolaan Geopark Gunungsewu.”Kami harus bergerak bersama-sama, ini juga sebagai bahan validasi Gunungsewu yang sudah masuk UNESCO,” katanya.

Sebelum dilakukan kesepakatan pengelolaan tersebut, keanggotaan taman bumi Gunung Sewu terancam dicopot dari jaringan geopark dunia atau yang lebih dikenal dengan Global Geopark Networks. Selama ini pembangunan Geopark terkendala dengan anggaran, sehingga masih jauh dari kata sempurna.

Atas alasan tersebut, akhirnya pemerintah setempat harus segera memperbaiki dan membangun kawasan tersebut menjadi lebih baik lagi. Sebab, jika tidak segera dilakukan tidak menutup kemungkinan status Geopark Gunung Sewu bakal dicopot dari keanggotaan Global Geopark Networks.

Pembangunan kawasan Geopark untuk mengejar status keanggotaan geopark dunia yang akan direvisi ulang oleh UNESCO pada tahun 2019 mendatang. Untuk mengejar itu, harus berbagai pembangunan di kawasan geopark tersebut. Dengan harapan, Geopark Gunung Sewu tidak dicoret dari jaringan geopark dunia.

Selain penandatangan peraturan bersama tersebut, juga dilaksanakan penandatanganan kesepakatan bersama General Manager (GM) Geopark Nasional Rinjani Lombok Nusa Tenggara Barat tentang pengembangan dan pelestarian Gunung Sewu UNESCO Global Geopark dan Geopark Nasional Rinjani Lombok Nusa Tenggara Barat. (humas/RAPP002)