UNBK SMA di Pacitan Diwarnai Listrik Padam dan Komputer Ngadat

oleh -0 Dilihat
Bupati saat Sidak UNBK Senin kemarin. (Foto:Pemkab Pacitan)
Bupati saat Sidak UNBK Senin kemarin. (Foto:Pemkab Pacitan)

Pacitanku.com, PUNUNG – Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMA/MA hari pertama kemarin (10/4) berjalan kurang mulus. Di SMAN Punung, gelaran UNBK diwarnai komputer ngadat. Dua perangkat komputer di sekolah tersebut kedapatan tidak bisa dioperasikan saat sesi pertama mapel Bahasa Indonesia kemarin.

Siswa terpaksa berganti menggunakan komputer cadangan yang telah dipersiapkan oleh pihak sekolah. Sementara di SMAN 2 Ngadirojo lebih parah. Listrik padam memaksa sekolah menyalakan genset selama sesi ketiga. ‘’Ada gangguan pada hardware perangkat komputernya,’’ ujar teknisi UNBK SMAN Punung, Dwi Agus, kemarin.

Pada UNBK tahun ini, SMAN Punung mempersiapkan 52 perangkat komputer. Puluhan komputer itu digunakan bergantian selama tiga sesi oleh 142 siswa, serta 14 siswa dari MA Nurul Iman, Mendolo Lor, Punung, yang ikut menumpang UNBK di sekolah tersebut.




Di luar 142 komputer, pihak sekolah juga mempersiapkan 8 komputer cadangan. Beruntung bagi mereka, komputer cadangan yang dipersiapkan ternyata bermanfaat, setelah dua komputer di ruang Lab Komputer mengalami gangguan. ‘’Komputer cadangan selalu kami nyalakan saat UNBK, meski tidak dipakai. Untuk antisipasi, jika ada gangguan biar tidak terlalu mengganggu siswa,’’ terangnya.

Agus mengatakan, dua perangkat komputer di ruang Lab Komputer yang ngadat itu bermasalah pada RAM (random access memory). Perangkat RAM di dua komputer tersebut ternyata kotor dan cukup berdebu. Pihak teknisi dan proktor ruangan kemudian membersihkan perangkat RAM tersebut, lalu kembali dipasangkan.

Hasilnya, dua komputer tersebut kembali menyala normal. Kebutuhan RAM di tiap komputer client yang diakses siswa memang diharuskan besar. ‘’Komputer cadangan digunakan selama sesi pertama. Untuk sesi kedua, tidak lagi digunakan karena dua komputer yang terkendala itu sudah kembali normal. Tetapi komputer cadangan tetap dinyalakan,’’ sebutnya.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Wilayah Pacitan, Kardoyo, menuturkan, agar bisa lancar selama mengerjakan UNBK, komputer client siswa minimal harus disokong RAM berkapasitas 512 mb (megabyte). Kebutuhan minimal komputer server malah jauh lebih besar lagi, harus berkapasitas 8 gb (gigabyte).

Di luar RAM, perangkat hardware lain masing-masing komputer juga harus dalam kondisi prima. ‘’Tidak panas berlebih atau kotor. Karena itu juga bisa berdampak pada performa komputernya,’’ jelasnya.

Menurut Kardoyo, standar minimal komputer tersebut sudah diatur dalam prosedur operasional standar (POS) UNBK tahun ini. Sekolah wajib mematuhi POS tersebut agar UNBK dapat berjalan lancar, selain juga dibutuhkan adanya jaminan kelancaran pasokan daya listrik dan koneksi internet. ‘’Seluruh petunjuk teknis yang diatur dalam POS harus dipatuhi. Disana sudah diatur standar minimal yang harus dipersiapkan sekolah,’’ katanya.

Selain kendala dua komputer ngadat di SMAN Punung, padamnya listrik di SMAN 2 Ngadirojo juga memperburuk catatan UNBK SMA/MA hari pertama. Hujan lebat yang mengguyur siang hingga sore kemarin berdampak pada padamnya arus listrik di sekolah tersebut, saat memasuki sesi ketiga.

Sebanyak 50 perangkat komputer yang digunakan bergantian 133 siswa terpaksa dinyalakan menggunakan genset. Beruntung hingga akhir sesi ketiga, genset sanggup membuat perangkat komputer tetap menyala.

‘’Itulah mengapa, sekolah sangat dianjurkan menyediakan genset. Sebab, cuaca tentu sudah bukan kuasa manusia lagi,’’ ujar Kardoyo. Beruntung, sebanyak 2062 siswa SMA/MA mengerjakan mapel Bahasa Indonesia kemarin tidak menemui kendala soal tertukar seperti hari terakhir UNBK SMK Kamis (6/4) lalu.

Sementara, jumlah Madrasah Aliyah (MA) yang melaksanakan UNBK kemarin ada 21. Satu diantaranya negeri (MAN Pacitan), dan sisanya swasta. Sepuluh lembaga MA melaksanakan UNBK dengan menumpang.

Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Pacitan, Muhammad Nurul Huda, kemarin meninjau pelaksanaan UNBK SMA/MA di sejumlah lokasi. Sepanjang pelaksanaan kemarin, tidak ada kendala berarti bagi 21 MA tersebut. Baik koneksi internet, maupun pasokan daya listrik. ‘’Alhamdulillah lancar, 741 siswa MA melaksanakan UNBK semua tanpa ada yang absen,’’ ujarnya.

Sumber: Radar Madiun