Pacitanku.com, PUNUNG – Mengunjungi Gua Tabuhan di Desa Wareng, Kecamatan Punung, Pacitan, Jumat (24/3) lalu, cukup membuat Bupati Indartato menilai objek wisata tersebut perlu perhatian lebih. Indartato meminta Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) untuk tidak menyia-nyiakan potensi Goa Tabuhan. Sebab, potensi daya tarik wisata gua ini tidak kalah uniknya dengan Goa Gong.
Yang paling utama tentu deretan stalaktit dan stalakmit yang dapat berbunyi layaknya gamelan. Sayangnya, objek wisata tersebut terkesan dipinggirkan. ‘’Daya tarik Gua Tabuhan tidak dimiliki objek wisata lain. Harus dikemas dengan apik agar wisatawan banyak yang datang ke Gua Tabuhan ini,’’ ujarnya.
Potensi keunikan Gua Tabuhan tidak berbanding lurus dengan kunjungan wisatawan ke goa tersebut. Meski unik, tahun lalu PAD yang diserap dari Gua Tabuhan tidak lebih dari Rp 300 juta. Berbanding terbalik dengan PAD Gua Gong yang mencapai lebih dari Rp 1 miliar.
Indartato menyayangkan hal itu. Sebab, menurutnya, Goa Tabuhan dan Goa Gong punya kekhasan masing-masing. Sehingga, wisatawan yang datang pun punya ketertarikan berbeda mengunjungi dua gua tersebut. ‘’Karena background-nya berbeda, tentu seharusnya bisa mendatangkan sama banyaknya, karena dua gua tersebut tidak bersaing,’’ terangnya.
Indartato menilai upaya yang telah dilakukan Disparpora terhadap Goa Tabuhan sudah cukup baik. Namun, tidak cukup serius. Dinas yang dikepalai Endang Surjasri itu dinilai bisa berbuat lebih banyak terhadap Goa Tabuhan.
Pembenahan yang sejauh ini sudah dilakukan Disparpora terhadap Goa Tabuhan, di antaranya pemasangan jaringan lampu di dalam gua, serta pengoperasian loket masuk di mulut gua. Disamping, juga ada petugas yang membersihkan gua.
‘’Wisatawan yang datang ke Gua Tabuhan tidak perlu khawatir dengan karcis karena harganya jelas dan transparan. Untuk pengelolaan objek wisata, itu sudah cukup bagus sebagai langkah awal. Namun tentu akan selalu ada ruang untuk perbaikan,’’ ujarnya.
Terlebih menurut Indartato, potensi Goa Tabuhan bersanding dengan eloknya kerajinan batu desa setempat. Keduanya jika mampu dikemas bersama, Indartato menilai hal itu bisa menjadi potensi pemasukan yang besar bagi masyarakat sekitar. ‘’Goa Tabuhan dan kerajinan batu bisa menjadi sumber peningkatan kesejahteraan masyarakat desa Wareng. Berbagai dinas terkait dan masyarakat harus bekerjasama merealisasikan potensi itu,’’ katanya.
Sumber: Radar Madiun